ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut putra mahkota Saudi berbohong tentang perincian pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Erdogan membuat komentar dalam sebuah wawancara dengan televisi TRT milik pemerintah yang ditayangkan pada hari Ahad (3/1/2019).
Pemimpin Turki itu mengatakan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan mantan Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir berusaha untuk menipu publik atas pembunuhan Khashoggi di konsulat Istanbul di kerajaan tahun lalu.
"Apa yang dikatakan putra mahkota? Dia mengatakan bahwa [Khashoggi] memasuki konsulat dan pergi," kata Erdogan.
"Tidak ada yang berhak menipu siapa pun," tambahnya.
Para pejabat Turki menuduh Pangeran Mohammed mengatur pembunuhan itu, yang disangkal oleh Riyadh.
Beberapa hari setelah Khashoggi menghilang, putra mahkota bersikeras bahwa orang dalam yang menjadi kritikus kerajaan itu telah meninggalkan konsulat Saudi setelah masuk untuk mendapatkan dokumen untuk pernikahannya yang akan datang dengan seorang wanita Turki.
Riyadh kemudian mengakui mereka di balik pembunuhan tersebut dan menggambarkannya sebagai operasi "jahat" tetapi membantah keterlibatan Pangeran Mohammed.
Selama wawancara panjang, Erdogan juga menuduh AS "diam" pada kasus ini.
"Saya tidak dapat memahami kebisuan Amerika ... Kami ingin semuanya diklarifikasi karena ada kekejaman, ada pembunuhan," katanya.
"Pembunuhan Khashoggi bukan yang biasa."
Kasus ini telah menyebabkan ketegangan dalam hubungan antara Arab Saudi dan AS. (st/TNA)