View Full Version
Rabu, 13 Mar 2019

6 Tentara Mali Tewas Akibat Ledakan Ranjau Darat di Wilayah Mopti

MOPTI, MALI (voa-islam.com) - Enam tentara Mali tewas ketika kendaraan mereka melewati ranjau darat improvisasi di pusat negara Afrika Barat itu, kata militer.

Serangan pada hari Selasa (12/3/2019) datang hanya beberapa hari setelah pasukan Prancis diserang di timur dan sepekan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa keamanan memburuk di negara itu.

Dua kendaraan pengawal tentara diserang oleh bahan peledak improvisasi "menyebabkan dua tewas di Dialloube dan empat tewas di daerah Hombori," di wilayah Mopti pusat, kata militer dalam sebuah rilis.

Pemerintah mengutuk "tindakan teroris pengecut dan keji."

Sebuah sumber keamanan menyebutkan korban tewas tujuh tentara, AFP melaporkan.

Kerusuhan baru-baru ini di Sahel dimulai di Mali pada 2012 dengan pemberontakan separatis Tuareg terhadap negara, yang dieksploitasi oleh para jihadis yang terkait dengan Al-Qaidah yang mengambil kota-kota penting di gurun utara.

Prancis memulai intervensi militer Operasi Serval di bekas jajahannya awal tahun 2013, mengusir para jihadis dari kota-kota, tetapi kelompok-kelompok jihadis berubah menjadi formasi yang lebih gesit yang beroperasi di daerah pedesaan, kadang-kadang mendapatkan dukungan dari populasi lokal dengan menyediakan layanan dasar dan perlindungan dari para bandit.

Pemberontakan secara bertahap menyebar ke wilayah tengah dan selatan Mali, dan melintasi perbatasan ke negara tetangga, Burkina Faso dan Niger.

Sebagian besar negara tetap berada di luar kendali pemerintah, meskipun ada perjanjian damai 2015 yang dirancang untuk mengisolasi para Islamis.

Misi Prancis berkembang menjadi Operasi Barkhane saat ini, yang memiliki sekitar 4.500 personil dikerahkan dengan mandat untuk operasi kontra-jihadis di seluruh wilayah tersebut. (st/tdp)


latestnews

View Full Version