AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine mengatakan bahwa lebih banyak anak-anak yang tewas oleh senjata daripada petugas polisi dan militer aktif pada 2017 di AS.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Schmidt College of Medicine di Florida Atlantic University, sekitar 38.940 anak-anak antara usia 5 hingga 18 meninggal akibat kekerasan terkait senjata antara tahun 1999 hingga 2017.
Studi ini menyoroti bahwa anak-anak kulit hitam, yang merupakan 41 persen dari kematian, sangat rentan terhadap kekerasan terkait senjata dan anak laki-laki membuat 86 persen dari ini.
Sekitar 6.464 kematian melibatkan anak-anak berusia antara 5 hingga 14 tahun, dengan rata-rata 340 kematian setiap tahun. Selanjutnya 32.478 anak berusia antara 15 hingga 18 tahun meninggal, atau rata-rata 2.050 per tahun antara 1999 dan 2017.
"Sangat menyedihkan bahwa pada tahun 2017, ada 144 petugas polisi yang tewas dalam tugas dan sekitar 1.000 tentara aktif di seluruh dunia yang meninggal, sedangkan 2.462 anak-anak usia sekolah dibunuh oleh senjata api," kata para peneliti.
Para peneliti memperingatkan bahwa kematian anak-anak di AS yang disebabkan oleh senjata api meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan, di mana angka pembunuhan diperkirakan enam hingga sembilan kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya.
Kematian yang disebabkan oleh senjata api di AS mencapai tingkat tertinggi dalam beberapa dasawarsa, karenanya lebih banyak orang yang mendesak undang-undang kontrol senjata yang lebih ketat di tengah sikap apatis Presiden Donald Trump. (st/TDS)