LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Pesepakbola Jerman-Turki Mesut Özil pada hari Senin (25/3/2019) bergabung dengan kampanye media sosial "Hello Brother", yang menyerukan persatuan dan perdamaian setelah serangan teroris di Selandia Baru.
"Terorisme tidak memiliki agama. Mari kita bersatu dan berdiri bersama melawan kekerasan terhadap ras atau kepercayaan apa pun," tulis Ozil di Twitter, berbagi video dengan penyiar Turki TRT World.
Korban pertama serangan itu, warga negara Afganistan berusia 71 tahun Haji Daoud Nabi, mengatakan "Halo Saudara" kepada teroris bersenjata itu - yang membantai puluhan Muslim tak berdosa di Masjid Al Noor - beberapa saat sebelum ditembak mati di pintu masuk masjid.
Pada hari serangan itu, 15 Maret, Ozil mentweet: "Sangat sedih melihat apa yang terjadi di Selandia Baru ... Mengirim cintaku kepada semua orang di Christchurch dan keluarga yang terpengaruh."
Ozil telah menjadi suara kuat menentang rasisme anti-Muslim dan anti-imigran pada tahun lalu, terutama setelah pensiun dari tim nasional Jerman, di mana ia mengutip diskriminasi terhadap akar Turki nya, cercaan rasis dan komentar yang menargetkan dia.
Keputusan untuk mengundurkan diri didahului oleh gelombang serangan xenofobia dan rasis yang dihadapi gelandang Arsenal setelah bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan menjelang Piala Dunia di Rusia.
Kemudian menyusul kepulangna Jerman yang memalukan dari Piala Dunia, di mana Özil dikambinghitamkan oleh media lokal.
Ozil dan tunangannya Amine Gülşe mengundang Presiden Erdogan ke pernikahan mereka selama sebuah pertemuan awal bulan ini. (st/TDS)