AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Abdullah al-Audah, putra seorang ulama Saudi yang saat ini dipenjara Syaikh Salman Al-Audah, telah berbicara tentang penderitaan ayahnya, yang telah ditahan sejak 2017.
Abdullah, yang saat ini tinggal di AS, mengatakan bahwa keluarganya tidak tahu apa-apa tentang keberadaan sang ulama selama berbulan-bulan sampai ia dirawat di rumah sakit.
Saat itulah "kami tahu bahwa ia mengalami masa-masa sulit," kata putra ulama itu dalam sebuah wawancara dengan BBC.
Dia mengatakan bahwa ayahnya ditahan di sel isolasi dan membenarkan 17 anggota keluarganya dilarang bepergian.
Abdullah mengatakan permohonannya untuk memperbarui paspornya ditolak dan ia malah diminta untuk kembali ke Arab Saudi, yang ia sebut sebagai "negara polisi."
"Semua keluarga kami menjadi sasaran penindasan dan pelanggaran tanpa alasan," katanya.
Syaikh Salman Al-Audah adalah anggota Persatuan Ulama Islam Internasional dan berada di dewan pengawas. Ulama terkenal itu adalah seorang direktur Islam Today edisi bahasa Arab dan telah berpartisipasi dalam berbagai acara TV serta menerbitkan sejumlah artikel.
Penahanannya merupakan bagian dari gelombang penumpasan terhadap para ulama yang diluncurkan oleh Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman sejak pengangkatannya pada posisi itu.
Para kritikus mengatakan bahwa pangeran Saudi menyalahgunakan kekuasaannya untuk menekan kebebasan berbicara dalam upayanya memodernisasi negara sejalan dengan rencana strategis negara itu Saudi Vision 2030. (st/TNA)