ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Amerika Serikat tidak memiliki yurisdiksi atau hak untuk "memberikan" Dataran Tinggi Golan kepada Israel, kata presiden Turki Selasa (26/3/2019) malam.
Berbicara pada rapat umum pemilihan umum di Istanbul, Recep Tayyip Erdogan mengatakan para pemilih di Israel akan pergi ke tempat pemungutan suara pada 9 April.
Erdogan mengatakan, Presiden AS Donald Trump meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk datang ke AS dan menandatangani proklamasi di Dataran Tinggi Golan karena pemilihan di Israel, yang menyiratkan bahwa langkah Trump dibuat untuk memastikan lebih banyak dukungan pemilihan untuk Netanyahu.
Dia mengatakan Dataran Tinggi Golan sepenuhnya menjadi milik Suriah sesuai dengan resolusi PBB dan AS berusaha memberikan wilayah ini kepada Israel.
"Anda tidak memiliki yurisdiksi atau hak seperti itu," Erdogan menekankan.
Erdogan mengatakan langkah AS di Dataran Tinggi Golan tidak diakui oleh Uni Eropa, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Rusia atau Cina.
"Berbicara kebenaran dengan keberanian adalah tugas kita," katanya.
Erdogan menambahkan bahwa Turki, menanggapi langkah AS di Dataran Tinggi Golan dan juga akan merespons di masa depan.
Pada hari Senin, Trump menandatangani proklamasi presiden yang secara resmi mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel.
PBB mengatakan Dataran Tinggi Golan masih dianggap sebagai "wilayah pendudukan" di bawah hukum internasional, meskipun ada pengumuman Trump.
Israel menduduki Dataran Tinggi Golan selama Perang Arab-Israel 1967.
Negara Zionis ini terus menempati sekitar dua pertiga wilayah Dataran Tinggi Golan yang lebih luas sebagai akibat langsung dari konflik.
Pada tahun 1981, Israel secara resmi mencaplok wilayah itu dalam suatu tindakan yang ditolak dengan suara bulat pada saat itu oleh Dewan Keamanan PBB. (st/AA)