JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh badan amal internasional Save the Children telah mengungkapkan bahwa hampir 3.000 anak-anak yang terluka dalam protes Great March Of Return di Gaza tahun lalu membutuhkan perawatan rumah sakit yang serius.
Pada peringatan pertama protes massal di perbatasan Israel-Gaza, di mana sedikitnya empat puluh sembilan anak-anak tewas oleh amunisi langsung dan tembakan penembak jitu Israel, badan amal itu telah menghidupkan kembali dukungannya terhadap seruan PBB agar Israel merevisi aturan keterlibatan militer terkait dengan penggunaan amunisi tajam Zionis terhadap anak-anak.
Menurut PBB, lebih dari 6.000 anak-anak terluka dalam protes di Gaza dengan berbagai macam cedera, termasuk yang disebabkan oleh amunisi tajam, peluru karet, dan gas air mata. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa 2.980 anak-anak terluka sangat parah sehingga mereka memerlukan perawatan di rumah sakit dan bahkan menderita luka yang mengubah hidup.
Lebih buruk lagi, persyaratan untuk dukungan medis spesialis telah jauh melampaui kemampuan sistem kesehatan Gaza, yang telah lumpuh oleh bertahun-tahun blokade yang dikenakan padanya oleh Zionis Israel serta Mesir dan mencegah Jalur menerima bahan-bahan yang dibutuhkan. Untuk menambah situasi ini, delapan puluh persen anak-anak Gaza yang terluka parah yang mendaftar untuk menerima perawatan medis darurat di Israel telah mendapati izin mereka ditolak atau secara signifikan tertunda.
Laporan tersebut telah mengungkapkan sejauh mana ribuan anak-anak telah terkena dampak akibat luka-luka mereka, dan telah mengungkap cerita yang merinci penurunan kesehatan mental yang menurun yang dialami anak-anak Gaza. "Anak-anak melihat teman-teman mereka ditembak, orang tua mereka ditembak dan mereka hidup dengan hasil ini tanpa dukungan yang memadai untuk memungkinkan mereka pulih secara fisik atau mental," kata Jeremy Stoner, Direktur Save the Children Timur Tengah. "Kami sangat prihatin dengan dampak psikologis paparan berkepanjangan terhadap kekerasan seperti itu pada anak-anak Gaza."
Pada peringatan pertama protes dan penanganan brutalnya oleh Israel, Stoner meyakinkan bahwa laporan badan amal itu telah memanggil dan terus menyerukan "diakhirinya penggunaan penembak jitu oleh pemerintah Israel dan amunisi langsung terhadap anak-anak dalam demonstrasi di Gaza di pagar Gaza. ... Save the Children menyerukan kepada semua pihak untuk memprioritaskan perlindungan anak-anak secara mutlak dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan anak-anak. " (st/MeMo)