JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas mengatakan pada hari Ahad (31/3/2019) bahwa mereka sedang menunggu untuk mendengar dari para mediator Mesir apa tanggapan Israel terhadap pemahaman gencatan senjata yang diusulkan antara faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza dan Israel.
Para pejabat intelijen Mesir dari daerah kantong pantai itu menuju ke Israel pada hari Ahad untuk melanjutkan diskusi mereka tentang cara-cara mencapai pemahaman gencatan senjata baru.
Delegasi Mesir dipimpin oleh Jenderal Ahmed Abdel Khaleq, seorang pejabat senior di Badan Intelijen Umum Mesir.
"Kami menunggu jadwal dan program yang jelas [dari Israel] untuk implementasi pemahaman yang dicapai antara kelompok-kelompok perlawanan dan pendudukan," kata juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanou.
Israel, katanya, "tidak punya pilihan selain berkomitmen pada pemahaman ini."
Pada hari Ahad, Israel membuka kembali penyeberangan Kerem Shalom untuk barang-barang komersial dan penyeberangan Erez untuk lalu lintas pejalan kaki, sebagai tanda bahwa ketenangan yang goyah telah dipulihkan antara Israel dan Hamas.
IDF menutup dua penyeberangan pekan lalu, sebagai tanggapan atas tembakan roket Palestina dari Gaza yang menghancurkan sebuah rumah di Israel tengah.
Namun, warga Palestina menembakkan lima roket ke Israel dalam semalam yang jatuh di wilayah terbuka dan tidak menyebabkan kerusakan. Satu roket ditembakkan pada siang hari dan mendarat di Gaza.
Tank-tank IDF menembak sebagai respons terhadap sejumlah target Hamas di Jalur Gaza.
Pada hari Ahad pagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, “Saya telah memerintahkan agar pasukan IDF tetap dikerahkan sepenuhnya di sekitar Jalur Gaza. Ini termasuk tank, artileri, pasukan darat dan pasukan udara. " (st/JP)