TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Brigadir Jenderal Mohammad Al-Qunidi, kepala intelijen militer Libya yang setia kepada Perdana Menteri Fayiz Al-Sarraaj, mengatakan bahwa Jenderal Khalifa Haftar menyerang Tripoli dengan senjata Mesir, Uni Emirat Arab (UEA) dan Saudi.
Berbicara kepada Al Khaleej Online hari Jum'at (5/4/2019) Al-Qunidi mengatakan: "Tiga negara Arab mendukung milisi Haftar untuk menciptakan Sisi baru di Libya," merujuk pada Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi.
Dia menambahkan: "Haftar tidak memiliki uang dan senjata yang cukup untuk menghadapi pasukan Al-Bunyan Al-Marsous [koalisi yang dibentuk untuk mengusir Islamic state dari pusat kota Sirte pada 2016] dan tentara Libya bersama-sama di wilayah barat. Langkahnya terjadi hanya setelah kunjungan terakhirnya ke Arab Saudi. ”
Al-Qunidi menekankan bahwa Arab Saudi memberi Haftar lampu hijau untuk serangannya dan memberinya uang untuk mengambil alih Libya barat.
"Mesir dan UEA memasok Haftar dengan senjata dan alat berat," tambahnya, yang menyatakan bahwa ada senjata Uni Emirat Arab dan Mesir yang digunakan oleh para pejuangnya dalam pertempuran. Haftar juga menggunakan milisi bayaran dari Chad dan oposisi Sudan.
Al-Qunidi juga mengungkapkan bahwa Haftar telah menawarkan uang dan pekerjaan kepada perwira dari Tripoli, menjanjikan mereka bahwa mereka akan diberikan posisi senior setelah ia menduduki kota tersebut.
Al-Qunidi menegaskan kembali bahwa setiap perwira yang ditemukan bekerja sama dengan Haftar akan dieksekusi. (st/MeMo)