AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Jet tempur F-35 buatan Amerika tidak dapat beroperasi di wilayah udara yang sama dengan sistem rudal S-400 Rusia, kata diplomat tingkat atas AS, Rabu (10/4/2019), Anadolu melaporkan.
"Tidak mungkin bagi keduanya menerbangkan F-35 di ruang angkasa di mana S-400 beroperasi secara signifikan," Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat pada sidang.
Dia mengatakan AS menyampaikan "tantangan teknis" ini ke Turki melalui saluran diplomatik dan militer.
Menyusul upaya berlarut-larut untuk membeli sistem pertahanan udara Patriot dari AS yang kunjung tanpa hasil, sementara Turki sangat membutuhkan rudal untuk menjaga wilayah udara mereka, Ankara pada 2017 memutuskan untuk membeli rudal pertahanan udara dari Rusia. Namun Hal ini justru membuat marah Amerika Serikat.
Washington memperingatkan Ankara tentang pembelian sistem S-400, dan pekan lalu menangguhkan pengiriman suku cadang dan layanan lain yang terkait dengan jet F-35.
Para pejabat AS menyarankan Turki membeli sistem rudal Patriot AS daripada S-400 dari Moskow, dengan alasan itu tidak sesuai dengan sistem NATO dan mengekspos F-35 terhadap kemungkinan akal-akalan Rusia.
Pompeo mengisyaratkan kemungkinan sanksi melalui undang-undang yang disahkan untuk menghukum trio negara lain, karena kesepakatan itu.
"S-400 adalah sistem senjata yang signifikan, dan kami telah berbagi dengan mereka, kami telah meminta mereka untuk pergi melihat CAATSA, apa artinya itu bagi mereka," katanya.
Countering America's Adversaries Through Sanctions Act atau CAATSA, disahkan pada 2017 untuk menjatuhkan sanksi pada Iran, Korea Utara dan Rusia dan memerangi pengaruh negara-negara di seluruh dunia.
Pompeo mengatakan kesepakatan untuk sistem pertahanan udara Amerika sekarang di atas meja, dan bahwa AS mengakui peran Turki dalam program F-35.
“Kami telah menjelaskan kepada Turki sejelas yang kami bisa, mereka membangun komponen penting dari F-35. Tidak hanya mereka pembeli dan pelanggan, tetapi mereka adalah bagian dari rantai pasokan untuk F-35, ”kata Pompeo.
Turki pertama kali bergabung dengan Program F-35 Joint Strike Fighter pada tahun 2002 dan telah menginvestasikan lebih dari $ 1,25 miliar. Ini juga memproduksi berbagai suku cadang pesawat untuk semua varian dan pelanggan F-35.
Perusahaan-perusahaan Turki telah memasok program F-35 dengan komponen-komponen utama, termasuk struktur badan pesawat dan pemasangan dan tengah pesawat. (st/MeMo)