KHARTOUM, SUDAN (voa-islam.com) - Menteri Pertahanan Sudan Awad Ibn Auf mengatakan pada hari Jum'at (12/4/2019) bahwa ia mengundurkan diri sebagai kepala dewan militer transisi negara, sehari setelah mantan presiden Omar al-Bashir digulingkan dalam sebuah kudeta.
Letnan Jenderal Abdel Fattah Abdelrahman Burhan akan menjadi kepala baru dewan militer transisi, Ibnu Auf mengatakan dalam pidato yang disiarkan di televisi negara pada hari Jum'at.
Ibn Auf berkata: "Saya, kepala dewan militer, mengumumkan bahwa saya menyerahkan jabatan itu," katanya, seraya menambahkan bahwa ia mengambil keputusan untuk menjaga kesatuan angkatan bersenjata.
Dia juga mengatakan Kepala Staf Kamal Abdelmarouf al-Mahi dibebaskan dari posisinya sebagai wakil kepala dewan militer transisi.
Puluhan ribu pemrotes Sudan telah berkumpul di depan markas militer di Khartoum, menentang pengambilalihan kekuasaan militer setelah menggulingkan penguasa lama Omar al-Bashir pada hari Kamis.
Kelompok Sudan yang mempelopori gerakan protes nasional menggambarkan keputusan oleh kepala dewan militer yang baru dibentuk untuk mundur pada hari Jum'at sebagai "kemenangan" bagi rakyat.
"Pengunduran diri Jenderal Awad Ibn Ouf adalah kemenangan kehendak rakyat," kata Asosiasi Profesional Sudan.
Kegembiraan meletus di seluruh ibukota dalam menanggapi pengunduran diri.
Ibn Auf dilantik sebagai penguasa de facto Kamis malam setelah memimpin pemecatan al-Bashir setelah berbulan-bulan protes.
Ibn Auf telah menjadi menteri pertahanan sejak 2015 sebelum al-Bashir mempromosikannya menjadi wakil presiden pertama pada Februari ketika protes terhadapnya semakin intensif.
16 tewas di Khartoum akibat 'tembakan langsung' dalam 2 hari: polisi Sudan
Enam belas orang telah tewas oleh "amunisi tajam" di Khartoum selama protes yang berlangsung selama dua hari terakhir, kata polisi Sudan pada hari Jum'at.
"Enam belas orang tewas dan 20 lainnya luka-luka akibat amunisi langsung" ketika ibu kota menyaksikan perkumpulan besar-besaran selama dua hari terakhir, kata juru bicara kepolisian Jenderal Hashim Abdelrahim kepada AFP dalam pesan singkat.
Permohonan untuk bantuan keuangan
Sementara itu, dewan militer Sudan pada Jum'at meminta bantuan keuangan dari rekan-rekan regional untuk mengatasi krisis ekonomi yang memburuk, sehari setelah penggulingan presiden al-Bashir.
"Kami ingin sumbangan Anda karena kami memiliki beberapa masalah ekonomi," kepala komite politik dewan militer, Letnan Jenderal Omar Zain al-Abdin, mengatakan kepada diplomat Arab dan Afrika dalam sebuah pertemuan televisi, dengan mengutip "kekurangan barang-barang penting seperti tepung dan bahan bakar." (st/Aby)