TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Wakil kepala Biro Politik Hamas, Saleh Al-Arouri, hari Kamis (11/4/2019) membantah mengadakan pembicaraan rahasia atau negosiasi dengan Israel baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berbicara kepada sejumlah pendukung Hamas di Universitas Birzeit di Tepi Barat menjelang pemilihan dewan siswa tahunan, Al-Arouri mengatakan bahwa negosiasi rahasia bukan bagian dari etika gerakan tersebut, menekankan bahwa Hamas tidak akan menerima solusi apa pun yang mengakui "Israel" pendudukan".
"Hamas adalah tembok nyata di depan 'kesepakatan abad ini', dan itu tidak akan melewati kita dengan cara apa pun," tambahnya merujuk pada kesepakatan damai AS yang diperkirakan akan dilewati pada masa bulan-bulan mendatang. Al-Arouri mengatakan gencatan senjata di Jalur Gaza bukan perjanjian damai tetapi bertujuan untuk mengembalikan sebagian hak rakyat Palestina untuk menjalani kehidupan yang layak.
Al-Arouri memperingatkan bahwa Yerusalem berada di bawah ancaman konspirasi Zionis global yang ditujukan untuk Yudaisme, menambahkan bahwa kota itu membutuhkan pembelaan Islam dan Kristen nasional untuk mempertahankannya di hadapan konspirasi.
"Masalah paling serius bagi rakyat kita sekarang adalah 'kesepakatan abad ini' yang coba diterapkan oleh pemerintah AS dengan dukungan beberapa negara Arab," kata Al-Arouri, seraya menambahkan bahwa masalah tahanan Palestina yang ditahan di Israel penjara adalah prioritas utama bagi Hamas dalam pembicaraannya dengan delegasi Mesir. (st/MeMo)