View Full Version
Sabtu, 20 Apr 2019

Turki Dakwa Dua Mata-mata UEA Melakukan Spionase Politik dan Militer

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Jaksa penuntut umum Turki mendakwa dua orang yang dicurigai melakukan kegiatan mata-mata untuk Uni Emirat Arab dengan "spionase politik dan militer", kata kantor berita pemerintah Anadolu, Jum'at (19/4/2019).

Sebuah sumber pengadilan mengatakan kepada agensi itu bahwa kedua pria itu didakwa setelah "semua prosedur hukum dilakukan".

Anadolu mengumumkan pada hari sebelumnya bahwa keduanya ditahan sebagai bagian dari penyelidikan oleh jaksa Istanbul terhadap dugaan kegiatan mata-mata oleh UEA.

Pihak berwenang sedang menyelidiki apakah para tersangka dapat dikaitkan dengan pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul tahun lalu, kata badan itu.

Media Turki melaporkan bahwa salah satu tersangka tiba pada Oktober setelah pembunuhan brutal Khashoggi dan polisi telah membuntuti mereka selama enam bulan terakhir.

Mereka dilaporkan telah mengaku memata-matai orang-orang buangan politik.

Setelah pertama-tama membantah pembunuhan Khashoggi, Arab Saudi kemudian mengatakan agen jahat telah melakukan operasi tersebut.

Pengadilan 11 tersangka dibuka awal tahun ini di Arab Saudi.

Sebagian besar kasus masih belum jelas, termasuk peran putra mahkota yang kuat dan penguasa de facto, Mohammed bin Salman.

Turki memiliki hubungan yang rapuh dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dua negara Arab yang memberlakukan blokade terhadap Qatar, salah satu sekutu dekat Ankara.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berulang kali mengatakan dia akan terus menyelidiki kematian Khashoggi dan mengkritik kurangnya kerja sama dari Riyadh. (st/TNA)


latestnews

View Full Version