View Full Version
Sabtu, 20 Apr 2019

Serangan Udara Koalisi Saudi Hancurkan Goa Penyimpanan Drone Pemberontak Syi'ah Houtsi di Sana'a

ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Koalisi yang dipimpin Saudi pada hari Sabtu (20/4/2019) meluncurkan serangan udara di sebuah gua di ibukota Yaman Sana'a, yang digunakan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi untuk menimbun drone, kata seorang jurubicara.

Gua dekat istana presiden di Sana'a yang dikuasai pemberontak Syi'ah Houtsi berisi pesawat tak berawak yang akan digunakan dalam "operasi teroris", kata Kolonel Turki al-Maliki.

"Target militer, sebuah gua yang digunakan oleh milisi teroris Houtsi untuk menimbun drone dihancurkan," katanya, dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh Saudi Press Agency resmi.

Awal bulan ini, koalisi mengatakan bahwa pertahanan udara Saudi mencegat dua pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran dari Yaman yang menargetkan Khamis Mushait, rumah bagi pangkalan udara utama di barat daya kerajaan.

Dan pada bulan Januari, pemberontak Syi'ah Houtsi melancarkan serangan pesawat tak berawak ke pangkalan udara terbesar Yaman, Al-Anad, utara pelabuhan selatan Aden, selama parade militer.

Sebelas orang terluka dalam serangan itu, termasuk wakil kepala staf Yaman Mayor Jenderal Saleh al-Zandani yang kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Tujuh loyalis lainnya - termasuk seorang pejabat intelijen tingkat tinggi - tewas dalam serangan itu.

Yaman terperosok dalam konflik yang menghebat antara pemberontak pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran dan pemerintah yang didukung oleh koalisi yang dipimpin Saudi.

Koalisi yang dipimpin Saudi meluncurkan serangan pertama terhadap benteng-benteng pemberontak pada Maret 2015 dalam upaya untuk mendukung Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi, yang sekarang tinggal di Riyadh.

Konflik di Yaman telah menewaskan sekitar 10.000 orang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, meskipun kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan jumlah korban bisa lima kali lebih tinggi.

Kerusuhan itu juga telah mendorong negara itu ke ambang kelaparan. (st/AFP)


latestnews

View Full Version