View Full Version
Senin, 22 Apr 2019

8 Orang Ditangkap Terkait Ledakan di Serangkaian Hotel dan Gereja di Sri Lanka

KOLOMBO, SRI LANKA (voa-islam.com) - Delapan orang telah ditangkap sehubungan dengan serangkaian ledakan mematikan yang menewaskan lebih dari 200 orang di Sri Lanka pada hari Ahad (21/4/2019), kata perdana menteri negara itu.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan "sejauh ini nama-nama yang muncul adalah lokal," tetapi para penyelidik akan memeriksa apakah para penyerang memiliki "hubungan di luar negeri".

Dia juga mengakui bahwa "informasi ada di sana" tentang kemungkinan serangan.

"Sementara ini berlangsung kita juga harus melihat mengapa tindakan pencegahan yang memadai tidak dilakukan," katanya.

Namun dia mengatakan prioritas pertama pemerintah adalah "menangkap para teroris".

"Pertama dan terpenting kita harus memastikan bahwa terorisme tidak mengangkat kepalanya di Sri Lanka."

Sebanyak delapan ledakan menghantam hotel-hotel kelas atas dan gereja-gereja di seluruh Sri Lanka pada hari Ahad, dalam kekerasan terburuk sejak perang saudara di negara itu berakhir satu dekade lalu.

Paling tidak dua ledakan melibatkan pelaku bom jibaku, kata beberapa sumber kepada AFP.

Juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat setidaknya 207, dengan lebih dari 450 orang terluka.

Ravinatha Aryasinha, sekretaris kementerian luar negeri, mengatakan kepada wartawan ada 27 mayat yang diduga warga negara asing di Rumah Sakit Nasional Kolombo.

Seorang pejabat kepolisian mengatakan sebelumnya bahwa 35 orang asing termasuk di antara yang tewas dan sumber rumah sakit mengatakan warga negara Inggris, Belanda dan Amerika telah terbunuh, dengan warga Inggris dan Jepang juga terluka.

Seorang lelaki Portugis dan dua warga negara China termasuk di antara yang tewas, lapor kantor berita di negara mereka.

Tidak ada klaim pertanggungjawaban langsung atas ledakan itu, tetapi dokumen yang dilihat oleh AFP menunjukkan bahwa kepala polisi Sri Lanka Pujuth Jayasundara mengeluarkan peringatan intelijen kepada perwira tinggi sepuluh hari yang lalu, memperingatkan bahwa pelaku bom jibaku berencana untuk memukul "gereja-gereja terkemuka".

"Sebuah agen intelijen asing telah melaporkan bahwa NTJ (National Thowheeth Jama'ath) berencana untuk melakukan serangan jibaku yang menargetkan gereja-gereja terkemuka serta komisi tinggi India di Kolombo," kata peringatan itu.

NTJ adalah kelompok Muslim radikal di Sri Lanka yang dikaitkan tahun lalu dengan vandalisasi patung Budha.

Pemerintah memberlakukan jam malam nasional segera "sampai pemberitahuan lebih lanjut", dan "sementara" larangan media sosial "untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak benar dan salah". (st/TNA)


latestnews

View Full Version