GAZA (voa-islam.com) - Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, mengecam Uni Emirat Arab karena mengirim pilotnya untuk latihan udara bersama Israel, menyebut tindakan itu sebagai "tikaman dari belakang" untuk Palestina dan dunia Islam.
Awal bulan ini, pilot Emirat pergi ke Yunani untuk ikut ambil bagian dalam latihan militer yang juga menampilkan jet tempur Israel.
"Latihan gabungan di Yunani antara pasukan Emirat dan Israel itu menyakitkan, memukul keras dan memalukan," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, Ahad kemarin (21/4/2019).
"Langkah ini mendorong Israel untuk melanjutkan kekejamannya terhadap rakyat Palestina dan sama dengan menusuk dari belakang negara Islam dan juga orang-orang Palestina."
Pilot Emirat dan Israel terbang bersama sebagai bagian dari Iniohos 2019, latihan militer tahunan terbesar Yunani, yang dilakukan di Pangkalan Andravida di Peloponnese antara 1 hingga 12 April.
Latihan juga melibatkan pasukan dari Amerika Serikat, Italia, Siprus, dan hampir seluruh Angkatan Udara Hellenic (HAF) melakukan operasi udara yang kompleks. Latihan lebih lanjut menampilkan pasukan angkatan laut dan darat.
"Tujuan dari latihan ini adalah untuk memberikan pelatihan operasional yang realistis dalam kondisi yang menyerupai lingkungan pertempuran yang kompleks dan multi-ancaman untuk memaksimalkan kemampuan operasional Angkatan Udara," kata HAF dalam sebuah pernyataan.
Pilot Israel menerbangkan tujuh armada pesawat di atas Athena pusat selama latihan. Armada terdiri dari jet tempur F-35 Lightning, F-4 Phantom, Mirage M-2000 dan Tornado.
Ini bukan pertama kalinya pilot Israel dan Emirat terbang bersama. Angkatan udara dari kedua belah pihak juga berpartisipasi dalam latihan Bendera Merah yang diselenggarakan oleh Angkatan Udara AS di Nevada pada Agustus 2016. Latihan-latihan tersebut menghadirkan perwakilan dari Pakistan juga.[fq/voa-islam.com]