KOLOMBO, SRI LANKA (voa-islam.com) - Polisi Sri Lanka kembali menangkap 18 orang lagi Selasa (23/4/2019) malam sehubungan dengan serangan terhadap gereja dan hotel-hotel mewah, sehingga jumlah total yang ditahan menjadi 60, tambah aparat keamanan.
Pada hari Selasa, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe memperingatkan bahwa beberapa tersangka masih bebas berkeliaran, sementara polisi mengatakan mereka sedang mencari truk dan van yang dilengkapi dengan bahan peledak yang telah diidentifikasi dalam laporan intelijen di Kolombo.
Peringatan untuk kendaraan itu masih diberlakukan pada hari Rabu (24/4/2019) pagi.
Presiden Maithripala Sirisena juga berjanji untuk segera membuat perubahan pada kepemimpinan pasukan keamanan di tengah tuduhan bahwa mereka gagal menindak informasi intelijen sebelumnya tentang kemungkinan serangan.
Baik Sirisena dan Wickremesinghe mengatakan mereka tidak diberitahu tentang laporan intelijen tersebut.
Parlemen akan bertemu Rabu malam untuk debat mengenai situasi saat ini.
Kelompok Islamic State (IS) telah mengklaim bertanggung jawab atas pemboman itu dan Menteri Negara Pertahanan Ruwan Wijewardene mengatakan mereka diyakini telah dilakukan sebagai pembalasan atas serangan mematikan terhadap sebuah masjid di Christchurch bulan lalu.
Tetapi kantor Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya tidak melihat adanya informasu intelijen untuk menghubungkan kedua serangan itu.
Ledakan hari Ahad terjadi selama kebaktian Paskah yang sibuk di gereja-gereja Kristen di Negombo, Batticaloa dan Kolombo, dan di tiga hotel bintang lima di ibukota.
Kementerian Luar Negeri mengatakan 34 orang asing yang terbunuh telah diidentifikasi dan 14 orang masih belum ditemukan. (st/ST)