View Full Version
Kamis, 25 Apr 2019

Biro Kontra-Terorisme Israel Keluarkan Peringatan Perjalanan ke Sri Lanka

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Biro Kontra-Terorisme Israel pada hari Kamis (25/4/2019) mengeluarkan peringatan perjalanan bagi orang Israel yang berencana untuk mengunjungi Sri Lanka, dengan mengatakan ada peluang serangan teror yang "tinggi dan konkret".

Biro itu telah menetapkan peringatan perjalanan Tingkat 2, yang merupakan peringatan tertinggi kedua.
Ini terjadi hanya beberapa hari setelah sembilan pemboman jibaku selama Minggu Paskah yang menewaskan 359 orang dan melukai lebih dari 500 di seluruh negeri.

Agensi tersebut menekankan bahwa para pelancong Israel yang masih di Sri Lanka harus meninggalkan pulau itu secepat mungkin, dan juga menyarankan mereka yang merencanakan perjalanan untuk membatalkan.

Keputusan untuk mengeluarkan peringatan itu dibuat setelah berkonsultasi dengan pejabat keamanan dan Kementerian Luar Negeri.

Pemerintah Sri Lanka pada hari Kamis memerintahkan para pemimpin agama di negara itu untuk menutup semua gereja Katolik dan tidak mengadakan layanan doa sampai keamanan membaik, kata seorang pastor senior kepada AFP.

"Tidak akan ada misa publik sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata sang pastor kepada Kantor Berita. Warga negara Sri Lanka terus menghadapi peringatan akan benda mencurigakan dan penghalang jalan.

Sementara itu, juga pada hari Kamis, polisi Sri Lanka mengunci bank sentral, dan jalan menuju bandara utama ibu kota ditutup secara singkat akibat ketakutan bom ketika lebih banyak orang terseret dalam perburuan mereka yang berada di belakang serangan teroris.

Lebih banyak orang, termasuk orang asing, juga ditahan untuk diinterogasi semalam ketika otoritas domestik dan internasional menyelidiki lebih dalam pemboman itu, yang berpotensi merupakan operasi paling mematikan yang diklaim oleh Islamic State.

Polisi setempat mengatakan seorang warga Mesir dan beberapa warga Pakistan termasuk di antara mereka yang ditahan Kamis malam, meskipun tidak ada saran segera bahwa mereka memiliki kaitan langsung dengan serangan itu.

Sebagian besar korban Minggu Paskah adalah orang Sri Lanka, meskipun pihak berwenang mengkonfirmasi bahwa setidaknya 38 orang asing juga tewas. Ini termasuk warga negara Inggris, AS, Australia, Turki, India, Cina, Denmark, Belanda dan Portugis.

Pemboman itu menghancurkan ketenangan relatif yang telah ada di Sri Lanka yang mayoritas beragama Budha sejak perang saudara melawan sebagian besar Hindu, etnis separatis Tamil berakhir 10 tahun lalu, dan menimbulkan kekhawatiran kembalinya kekerasan sektarian.

22 juta orang penduduk Sri Lanka termasuk Kristen minoritas, Muslim dan Hindu. Sampai sekarang, sebagian besar orang Kristen berhasil menghindari yang terburuk dari konflik dan ketegangan komunal di pulau itu. (st/JP)


latestnews

View Full Version