View Full Version
Jum'at, 26 Apr 2019

Pasukan Pimpinan AS Tewaskan 1.600 Warga Sipil di Raqqah Suriah pada 2017

LONDON (voa-islam.com) - Amnesty International dan kelompok pemantau perang terkenal lainnya mengatakan koalisi pimpinan AS yang diduga memerangi kelompok ISIS, sangat meremehkan kematian warga sipil di kota Raqqah Suriah utara pada 2017. Menurut laporan, koalisi pimpinan AS menewaskan lebih dari 1.600 warga sipil selama serangannya di kota itu.

Koalisi melakukan serangan tanpa batas terhadap kota Raqqag pada tahun 2017 dengan dalih mencabut akar terorisme di sana, yang telah menyebut kota itu sebagai markas besar mereka.

Amnesty and Airwars, sebuah kelompok yang bermarkas di London yang didirikan pada 2014 untuk memantau dampak kampanye yang dipimpin AS, mengatakan serangan itu telah menewaskan lebih dari 1.600 warga sipil, 10 kali jumlah korban yang diakui oleh koalisi.

Mereka mengatakan telah menghabiskan 18 bulan untuk meneliti kematian warga sipil, termasuk dua bulan di Raqqah.

"Temuan konklusif kami setelah semua ini adalah bahwa serangan militer koalisi pimpinan AS (yang melibatkan pasukan AS, Inggris, dan Perancis) secara langsung menyebabkan lebih dari 1.600 kematian warga sipil di Raqqah," kata laporan itu.

Amnesty International dan Airwars meminta koalisi untuk mengakui ruang lingkup korban sipil yang dilaporkan dan untuk menempatkan mekanisme independen, tidak memihak untuk secara efektif dan segera menyelidiki laporan-laporan tentang kerusakan warga sipil, termasuk pelanggaran hukum humaniter internasional, dan membuat temuan-temuan itu dipublikasikan.

Kelompok ISIS merebut Raqqah pada awal 2014 selama kemajuan mereka melalui Suriah dan Irak.

Militan Kurdi merebut kembali Raqqah pada Oktober 2017 dengan bantuan serangan udara AS, yang membuat kota yang dulunya luas itu hancur total.

Serangan besar-besaran terhadap Raqqah dilaporkan membawa pengabaian koalisi atas kehancuran besar-besaran ke tingkat yang baru. Wartawan Reuters yang ditempatkan di kota itu selama dan setelah serangan mengatakan bahwa pemboman pasukan koalisi telah menyebabkan kehancuran besar-besaran di kota tersebut.

Pada Oktober 2017, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan AS telah menghapus kota Suriah "dari permukaan bumi" dengan pemboman karpet dengan cara yang sama seperti Amerika Serikat dan Inggris membom Dresden Jerman pada tahun 1945.

"Raqqah telah mewarisi nasib Dresden pada tahun 1945, menyapu muka bumi dengan pemboman Anglo-Amerika," kata Mayor Jenderal Igor Konashenkov saat itu.[fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version