TRIPOLI (voa-islam.com) - PBB sangat prihatin tentang laporan penembakan sembarangan atas wilayah sipil Tripoli, ungkap Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Jumat kemarin (26/4/2019) pada sebuah konferensi pers.
Hampir 39.000 orang telah terlantar sejak pertempuran pecah di ibukota Libya, kata Dujarric, mengutip data dari Badan Migrasi PBB, dan krisis kemanusiaan di sana memburuk.
Dia menekankan perlunya akses segera dan tanpa syarat bagi mitra kemanusiaan untuk memasuki daerah konflik agar bisa mendistribusikan bantuan kepada warga sipil yang terjebak dalam baku tembak.
"PBB mengingatkan pihak-pihak yang berkonflik tentang perlunya melindungi warga sipil," tambahnya.
PBB juga telah menyatakan keprihatinannya bahwa konflik tersebut akan menciptakan krisis migrasi lain.
Dujarric mengatakan, mitra kemanusiaan PBB telah mengevakuasi 655 orang dari pusat penahanan Qasr bin Ghashir, yang terletak di pinggiran Tripoli.
Sementara mencatat bahwa verifikasi korban sipil sedang berlangsung, dia mengatakan lebih dari 3.000 pengungsi dan migran tetap terjebak di tujuh fasilitas penahanan di sekitar ibukota.
Libya tetap dilanda gejolak sejak pemimpin lama Muammar Gaddafi digulingkan dan terbunuh dalam pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011.[fq/voa-islam.com]