JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Sebuah delegasi Hamas yang dipimpin oleh pemimin Gaza Yahya Sinwar meninggalkan kantong terkepung itu menuju Kairo pada hari Kamis (2/5/2019) untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Mesir dalam gencatan senjata dengan Israel, kata para pejabat Hamas.
Mesir telah lama menjadi perantara antara Israel dan kelompok Islam yang mengelola Gaza.
Pada bulan November negara itu mengadakan perjanjian gencatan senjata yang rapuh di mana Israel memudahkan blokade atas Jalur Gaza dengan imbalan ketenangan.
Kesepakatan itu tampaknya mendapat tekanan dalam beberapa hari terakhir, dengan Israel melakukan serangan udara Kamis pagi sebagai tanggapan terhadap bom api Palestina di perbatasan Gaza.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan bahwa Sinwar "meninggalkan Gaza ke Kairo atas undangan kepala badan intelijen Mesir, Mayor Jenderal Abbas Kamal".
Kunjungan itu bertujuan membahas "hubungan bilateral dan cara-cara untuk mengurangi penderitaan rakyat kami," katanya dalam sebuah pernyataan.
Seorang pejabat Hamas mengatakan perjanjian gencatan senjata akan dibahas.
Islamic Jihad, sebuah kelompok sekutu Hamas, mengatakan bahwa pimpinannya juga akan menghadiri pertemuan tersebut.
Israel melakukan serangan udara Kamis pagi di "sejumlah sasaran teror di kompleks militer Hamas di Jalur Gaza utara," kata satu pernyataan militer.
Dikatakan bahwa mereka menanggapi peluncuran balon yang membakar dan meledak dari Gaza ke Israel.
Bentrokan perbatasan telah berlangsung selama lebih dari setahun selama demonstrasi mingguan.
Setidaknya 265 warga Palestina telah terbunuh sejak protes dimulai pada Maret 2018, mayoritas dalam bentrokan perbatasan. (st/AFP)