AMMAN (voa-islam.com) - Raja Yordania, Abdullah II, telah memecat kepala intelijen bersama dengan para pejabat senior keamanan lainnya, karena khawatir ada rencana untuk membuat ketidakstabilan kerajaan, menurut sebuah laporan.
Pemecatan itu menyusul laporan bahwa beberapa pejabat senior Yordania diketahui telah merencanakan demonstrasi massa menentang Perdana Menteri Yordania Omar Razzaz, kata surat kabar Kuwait al-Qabas.
Kepala Departemen Intelijen Umum Jenderal Adnan al-Jundi adalah salah satu pejabat paling berpengaruh yang telah dipecat oleh raja, bersama dengan tokoh-tokoh lain di lembaga pertahanan dan kepolisian negara.
Setelah pemecatan, raja menjelaskan bahwa tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas kekurangan yang dilaporkan di aparat intelijen negara, dengan beberapa pejabat diduga menggunakan posisi mereka untuk memajukan kepentingan pribadi dengan mengorbankan kerajaan.
Para pejabat Yordania mengatakan bahwa mereka mengharapkan perubahan lebih lanjut akan terjadi di istana dan di aparat keamanan negara.
Pemecatan tiba-tiba dan kekhawatiran akan ketidakstabilan terjadi ketika Yordania khawatir dorongan Arab Saudi baru-baru ini untuk menormalkan hubungan dengan rezim Israel, sejalan dengan "kesepakatan abad ini" yang diusulkan AS, dapat sangat mengganggu kestabilan kerajaan.[fq/voa-islam.com]