View Full Version
Jum'at, 03 May 2019

UEA Dukung Pemberontak Libya Khalifa Haftar Serang Tripoli

UNI EMIRAT ARAB (voa-islam.com) - Uni Emirat Arab (UEA) hari Kamis (2/5/2019) mengkliam bahwa "milisi ekstremis" mengendalikan ibukota Libya Tripoli yang saat ini sedang diserang untuk berusaha direbut oleh sekutunya Khalifa Haftar dari pasukan yang bersekutu dengan pemerintah Libya yang diakui secara internasional, menurut Reuters.

UEA, Mesir dan Arab Saudi telah mendukung Haftar dalam serangannya terhadap Tripoli yang ia luncurkan awal bulan lalu.

Serangan Haftar sama sekali merusak upaya yang didukung PBB untuk kesepakatan damai antara faksi-faksi yang bersaing untuk mengakhiri konflik delapan tahun.

"Prioritas di Libya adalah untuk melawan ekstremisme / terorisme dan mendukung stabilitas dalam krisis yang telah lama berlarut-larut," kata Menteri Negara Urusan Luar Negeri UEA Anwar Gargash dalam posting Twitter.

“Perjanjian Abu Dhabi menawarkan kesempatan untuk mendukung proses yang dipimpin AS. Sementara itu milisi ekstremis terus mengendalikan ibukota dan menggagalkan pencarian solusi politik. ”

Abu Dhabi, yang telah menyuarakan dukungan bagi upaya perdamaian PBB, Februari lalu menjadi tuan rumah pembicaraan antara Perdana Menteri Fayez AL-Sarraj dan Haftar, komandan militer bagian timur Libya, di mana keduanya sepakat tentang perlunya pemilihan nasional.

Serangan oleh Tentara Nasional Libya (LNA) gadungan, konfrontasi militer terbesar di Libya sejak 2011 menggulingkan pemimpin Muammar Khadafi, terhenti pekan lalu di daerah pinggiran selatan Tripoli yang kokoh dipertahankan. Tetapi pertempuran telah meningkat lagi, dengan kedua belah pihak menggunakan artileri.

Laporan PBB yang dikeluarkan pada Juni 2017 mengatakan pasukan Haftar telah menerima pesawat terbang dan kendaraan militer dari UEA, yang juga membangun pangkalan udara di Al Khadim, yang memungkinkan LNA, yang bersekutu dengan pemerintah paralel yang berpusat di kota Benghazi di timur, untuk mendapatkan keunggulan udara pada tahun 2016. (st/MEE)


latestnews

View Full Version