WASHINGTON (voa-islam.com) - Facebook pada hari Kamis kemarin (2/5/2019) secara permanen melarang sejumlah tokoh sayap kanan, termasuk pemimpin Nation of Islam, Louis Farrakhan dari menggunakan platform mereka atas pelanggaran pidato kebencian, menurut beberapa laporan.
Di antara mereka yang dihapus akunnya adalah pakar teori konspirasi Infowars Alex Jones, tokoh kanan Milo Yiannopoulos dan aktivis sayap kanan Laura Loomer.
Penghapusan akun itu tidak hanya memengaruhi Facebook, tetapi juga anak perusahaannya termasuk aplikasi berbagi gambar yang populer Instagram.
Facebook tidak menjawab permintaan komentar melalui email, tetapi laporan media menyatakan sementara Jones dan outlet berita beratnya teori konspirasi Infowars sebelumnya dilarang dari Facebook pada bulan Agustus, mereka tidak lagi diizinkan hadir di Instagram juga.
Facebook juga dikabarkan melarang halaman penggemar yang terkait dengan Infowars.
"Kami selalu melarang individu atau organisasi yang mempromosikan atau terlibat dalam kekerasan dan kebencian, terlepas dari ideologi mereka," kata Facebook kepada CNN Business.
"Proses untuk mengevaluasi pelanggar potensial sangat luas dan itulah yang membawa kami pada keputusan kami untuk menghapus akun ini hari ini."
Semua yang dilarang Kamis kemarin itu dianggap "berbahaya," kata Facebook kepada CNN.
Raksasa media sosial itu berada di bawah tekanan untuk menekan pidato kebencian dan nasionalisme kulit putih, terutama setelah serangan terhadap dua masjid Selandia Baru yang menewaskan 50 korban. Serangan itu disiarkan langsung di platform mereka.
Ekstremis sayap kanan Paul Nehlen juga dilarang, menurut laporan tersebut.[fq/voa-islam.com]