LIBYA (voa-islam.com) - CNN mengungkapkan dalam sebuah laporan bahwa pemerintah Uni Emirat Arab dan Arab Saudi sebelumnya telah berjanji untuk mendukung kampanye militer Haftar di Tripoli dengan dana sekitar dua ratus juta dolar.
CNN mengutip sumber-sumber regional yang mengatakan bahwa Haftar telah menggunakan sebagian dari uang itu untuk membeli senjata, menunjuk pada laporan para ahli PBB yang mengungkapkan perbekalan UEA kepada pasukan Haftar dengan pesawat terbang dan sekitar 100 pengangkut personel lapis baja, selain membantunya dalam membangun sebuah pangkalan udara.
Jaringan itu menunjuk sebuah pernyataan kepada Haftar pada tahun 2014, di mana ia mengatakan Libya tidak siap untuk demokrasi, serta pernyataan lain kepada salah satu mantan penasihatnya, yang mengklaim pada saat itu bahwa "Haftar sedang berusaha untuk memerintah Libya dan bahwa negara membutuhkan orang kuat untuk memimpinnya."
Uni Emirat Arab (UEA) hari Kamis mengklaim bahwa "milisi ekstremis" mengendalikan ibukota Libya Tripoli yang saat ini sedang diserang untuk berusaha direbut oleh sekutunya Khalifa Haftar dari pasukan yang bersekutu dengan pemerintah Libya yang diakui secara internasional.
UEA, Mesir dan Arab Saudi telah mendukung Haftar dalam serangannya terhadap Tripoli yang ia luncurkan awal bulan lalu.
Serangan Haftar sama sekali merusak upaya yang didukung PBB untuk kesepakatan damai antara faksi-faksi yang bersaing untuk mengakhiri konflik delapan tahun. (st/LO)