RIYADH (voa-islam.com) - Beberapa wartawan di Riyadh membela tindakan Israel terhadap Palestina dan sekutu mereka, bahkan menolak adanya solusi dua negara.
Beberapa jurnalis terkemuka Saudi telah keluar untuk membela agresi Israel terhadap Palestina, menyebut kelompok Palestina Hamas sebagai pembunuh dan agen Iran. Tidak hanya itu, mereka juga menyatakan simpati dengan negara Zionis.
"Hati kami bersamamu. Semoga Allah melindungi Israel dan rakyatnya," tulis wartawan terkemuka Saudi dan mantan direktur Pusat Studi Strategis dan Hukum Timur Tengah yang berbasis di Jeddah, Abd al Hamid al Hakim, menulis di akun Twitternya.
Dewan Kerjasama Teluk yang dipimpin Saudi (GCC) tidak lagi merahasiakan sikap pro-Israelnya. Sebaliknya negara anggotanya Oman menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tahun lalu. Kunjungan itu bertepatan dengan kunjungan Menteri sayap kanan Israel Miri Regev ke UEA, negara anggota GCC lainnya.
"Kami tidak akan membiarkan tangan pengkhianat Iran dan agen-agennya di Gaza menjangkau rakyat Israel. Sudah waktunya untuk mengatakan ini dengan lantang: menghadapi teror Hamas adalah tanggung jawab semua negara di kawasan dan komunitas internasional [sebagai keseluruhan], bukan hanya Israel," tambah al Hakim dalam tweetnya.
Mengabaikan klaim historis orang Palestina atas tanah yang diduduki Israel, al Hakim meminta semua orang Arab untuk memikirkan kembali dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina. "Apakah Anda ingin pembunuhan dan agen-agen Iran ini memerintah Yerusalem?" tanyanya.
Wartawan Saudi lainnya juga bergabung dengan paduan suara yang dikumdangkan Abd al Hamid al Hakim.
"Ini adalah pengulangan: roket [ditembakkan] dari Gaza ke Israel, bom Israel ke Gaza, seseorang atau perantara lain, pertempuran berhenti - dan rakyat Palestina membayar harganya," kata Turki al Hamad, penulis Saudi lainnya.
Riyadh dan sekutunya di Teluk menuduh kepemimpinan Iran di masa lalu memiliki koneksi rahasia dan kolaborasi dengan Tel Aviv.[trtworld/fq/voa-islam.com]