GAZA CITY, PALESTINA (voa-islam.com) - Warga Palestina melakukan protes hari Rabu (15/5/2019) untuk peringatan tahunan apa yang mereka sebut Nakba, atau malapetaka, ketika ratusan ribu orang diusir atau melarikan diri selama perang 1948 selama penciptaan negara Zionis Israel.
Ribuan orang berkumpul di berbagai lokasi di sepanjang pagar perbatasan yang labil antara Israel dan Jalur Gaza, sementara orang banyak juga berdemonstrasi di Tepi Barat yang diduduki.
Bentrokan meletus di sepanjang bagian pagar perbatasan, dengan kementerian kesehatan di Gaza melaporkan 60 orang terluka, tetapi protes itu lebih kecil dan lebih tenang daripada yang diantisipasi, kata seorang wartawan AFP.
Wartawan AFP di perbatasan melihat sejumlah layang-layang melayang melintasi perbatasan dan kebakaran terjadi di dalam wilayah Israel.
Orang-orang Palestina di Gaza secara teratur menggunakan layang-layang dengan bom api yang menyertainya untuk membakar sisi pagar Israel.
Militer Israel mengatakan sekitar 10.000 "perusuh dan demonstran" ada di sepanjang pagar Gaza.
"Para perusuh membakar ban dan melemparkan batu," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Sejumlah perangkat peledak telah dilemparkan ke dalam Jalur Gaza juga, dan sejumlah upaya telah dilakukan untuk mendekati pagar keamanan."
Dikatakan "pasukan menanggapi dengan cara membubarkan kerusuhan."
Di kota Ramallah, Tepi Barat, para pemrotes mengangkat kunci kertas raksasa untuk melambangkan keinginan mereka untuk kembali ke tanah dan rumah-rumah yang mereka diusir atau dipaksa untuk tinggalkan, yang sekarang terletak di dalam Israel.
Warga Palestina memperingati Nakba setiap tahun.
Lebih dari 700.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari tanah mereka selama perang 1948 seputar penciptaan Israel.
Secara terpisah, ada juga protes dan bentrokan reguler di sepanjang perbatasan Gaza selama lebih dari setahun.
Setidaknya 293 warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel di Gaza sejak protes dimulai pada Maret 2018.
Mayoritas dari mereka tewas dalam protes mingguan yang kerap disertai kekerasan, meskipun yang lain terbunuh dalam serangan udara Israel atau oleh tembakan tank dalam menanggapi kekerasan dari Gaza.
Enam warga Israel telah tewas dalam kekerasan terkait Gaza selama periode waktu yang sama. (st/TDS)