View Full Version
Rabu, 22 May 2019

PBB: Libya di Ambang Jatuh ke dalam Perang Saudara

TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Konflik yang sedang berlangsung di Libya antara pemerintah yang diakui PBB dan seorang komandan pemberontak membahayakan persatuan negara dan akan memiliki efek yang bertahan lama bahkan jika permusuhan akan segera dihentikan, utusan PBB untuk PBB mengatakan Selasa (21/5/2019).

"Libya berada di ambang jatuh ke perang saudara yang dapat menyebabkan perpecahan permanen negara itu," Ghassan Salame mengatakan kepada Dewan Keamanan.

Pada awal April, komandan militer pemberontak Khalifa Haftar, yang memimpin pasukan yang setia kepada pemerintah yang berbasis di timur negara itu, melancarkan kampanye besar untuk merebut Tripoli, tempat Pemerintah Pusat Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB berkantor pusat di Gavi.

Namun, setelah lebih dari sebulan bertempur di pinggiran Tripoli, kampanye Haftar telah gagal mencapai tujuan utamanya.

Namun demikian, pasukan Haftar tetap dikerahkan di beberapa daerah di sekitar ibukota.

Libya tetap dilanda gejolak sejak 2011, ketika pemimpin lama Muammar Khadafi digulingkan dan tewas dalam pemberontakan yang didukung NATO setelah empat dekade berkuasa.

Negara kaya minyak itu sejak saat itu telah melihat munculnya dua kursi kekuasaan saingan: satu di Libya timur, dengan mana Haftar berafiliasi, dan GNA yang berbasis di Tripoli, yang menikmati pengakuan PBB.

Salame memperingatkan bahwa kerusakan yang telah terjadi di Libya akan membutuhkan bertahun-tahun rekonstruksi untuk diperbaiki, "dan itu hanya jika perang berakhir sekarang," katanya.

"Kekerasan di pinggiran Tripoli hanyalah awal dari perang panjang dan berdarah di pantai selatan Mediterania, membahayakan keamanan tetangga terdekat Libya dan wilayah Mediterania yang lebih luas," katanya, memperingatkan bahwa kelompok-kelompok jihad seperti Islamic State (IS) dan Al-Qaidah telah mengambil keuntungan dari kekosongan keamanan di selatan negara itu yang memungkinkan penyebaran kembali pasukan Haftar. (st/Albw)


latestnews

View Full Version