WASHINGTON (voa-islam.com) - Seorang penasihat utama PBB Kamis kemarin (6/6/2019) memperingatkan tentang bencana kemanusiaan di Idlib, Suriah barat laut, di mana rezim Bashar al-Assad telah meningkatkan serangan udara di sana.
Dalam sebuah pernyataan, Najat Rochdi, penasihat senior kemanusiaan utusan Khusus PBB untuk Suriah, mengatakan 3 juta orang di Idlib membutuhkan perlindungan.
"Bencana kemanusiaan adalah bahaya besar jika kekerasan tidak berhenti," kata Rochdi. "Serangan dan pertempuran juga berdampak pada warga sipil di daerah-daerah yang dikontrol pemerintah."
Pernyataan itu muncul setelah pertemuan Satuan Tugas Kemanusiaan mingguan, di mana dia mengatakan dia mendengar secara langsung laporan dari rekan-rekannya di PBB yang berbasis di wilayah tersebut.
"Kebrutalan yang semakin mengerikan dalam beberapa minggu terakhir telah menyebabkan hubungan sipil yang signifikan dan pemindahan ratusan ribu orang," katanya.
Turki dan Rusia sepakat September lalu untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi akan secara tegas dilarang.
Namun, rezim Suriah, secara konsisten melanggar ketentuan gencatan senjata, meluncurkan serangan yang sering di dalam zona itu.
"Biarkan aku menjelaskan," kata Rochdi. "Perlindungan warga sipil adalah yang terpenting".
Rochdi meminta pihak-pihak yang bertikai untuk menegakkan kewajiban mereka di bawah hukum internasional dan segera menghentikan serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.
"Kami memiliki tanggung jawab kolektif kepada para korban konflik ini, banyak dari mereka terlalu muda untuk mencoba memahami perang yang tidak masuk akal ini," ujarnya.[fq/voa-islam.com]