MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Kepala konglomerasi negara Rusia Rostec, Sergei Chemezov, mengatakan negara itu akan mulai mengirimkan sistem rudal S-400 ke Turki dalam dua bulan, kantor berita Interfax melaporkan.
Chemezov menambahkan bahwa Rusia telah selesai menginstruksikan spesialis Turki tentang penggunaan S-400.
Ketegangan antara Turki dan Amerika Serikat semakin tinggi karena keputusan Ankara untuk membeli pertahanan rudal S-400, yang tidak kompatibel dengan sistem NATO.
Amerika Serikat mengumumkan pada 1 April bahwa mereka akan menangguhkan semua "pengiriman dan kegiatan" terkait dengan pengadaan jet tempur siluman F-35 Turki atas rencana Ankara untuk membeli S-400.
S-400 adalah sistem rudal canggih Rusia yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan pesawat, drone, atau rudal sejauh 402 kilometer. Sebelumnya telah dijual hanya ke Cina dan India.
Ankara berupaya meningkatkan pertahanan udaranya, terutama setelah Washington pada 2015 memutuskan untuk menarik sistem rudal darat-ke-udara Patriot dari perbatasan Turki dengan Suriah, sebuah langkah yang melemahkan pertahanan udara Turki.
Hubungan Ankara dengan sekutu Baratnya di NATO telah tegang karena berbagai masalah lain, termasuk dukungan Washington untuk milisi Komunis Kurdi di Suriah serta penolakan pemerintah AS untuk menyerahkan Fethullah Gulen, seorang tokoh oposisi yang kuat yang tinggal di AS dan disalahkan atas Upaya kudeta terhadap Ankara pada Juli 2016. (st/Aby)