PATTANI, THAILAND (voa-islam.com)--Selalu ada kehebatan di tengah-tengah Negara konflik. Tanpa disadari atau tidak dan selalu ada pula mereka yang tak suka dengan kekuatan dan kerukunan umat bersatu atas dasar bangsa. Tetapi, lihatlah apa yang dilakukan sejumlah Pemudi Muslimah di Pattani (Thailand selatan).
Ratusan wanita berbaju kurung (Pakaian khas wanita melayu) menggelar aksi damai di depan Masjid tertua "Masjid Sulthan Muzaffar Syah" atau dikenal masjid "Krisek" yang terletak di kota provinsi Pattani, selatan Thailand, Sabtu (9/6/2019). Mereka menyeru terhadap para remaja muslimah selalu menjaga kesatuan dan kerukunan, dan melestarikan budaya bangsa agar kekuatan pemudi segera kembali di Patani.
Setelah 15 tahun konflik di Pattani bergejolak, banyak umat muslim diintimidasi sehingga ada yang terbunuh, para wanita janda akibat suaminya dibunuh dan dipenjara, karena melindungi hak pertuanan bangsa melayu Patani di negeri gajah putih. Hal tersebut menyebabkan tidak ada remaja yang berani untuk mengenakan pakain ciri khas budaya sendiri. Karena akan dicurigai oleh aparat pemerintah Thailand sebagai kelompok orang Melayu yang ingin berpisah dari Thailand.
Momen hari raya Aidil Fitri 1440 Hijriyah ini para remaja Muslimah yang dipelopori oleh aliansi Persatuan Pemudi Pattani ini memutuskan menggelar aksi damai atau disebut “Meeting Pemudi Pattani” yang bertema “Melestarikan Budaya Bangsa Memperkuatkan Tiang Negara” dalam rangka menunjukkan rasa cinta mereka kepada sesama saudara sebangsa.
Aminah Ali Mama, selaku koordinator lapangan aksi kali ini, mengungkapkan bahwa aksi ini Dimaksudkan untuk Kumpulkan remaja Muslimah di 3 provinsi selatan Thailand sebagai kali pertama. “Aksi ini, sebenarnya kegiatan yang sudah lama dipikirkan untuk Ingin mempersatukan wanita Muslimah Tetapi setiap kali saya dilewati begitu saja, karena saya masih tidak bisa melakukannya," ujar Aminah dilansir dari spmcnews.com, Sabtu, (8/6/2019).
Aminah melanjutkan setelah pertemuan antara jaringan wanita yang ingin mengadakan yang sama, maka digabung dalam satu kelompok. “Tujuan dari acara ini adalah untuk melestarikan tradisi melayu Patani khususnya pakain ciri khas yaitu baju kurung," kata Aminah.
Aksi kali ini, mereka tidak berpikir bahwa akan ada banyak dari anak muda yang ikut gabung bersama. Awalnya mereka hanya target tidak lebih dari 200 orang, tetapi hari ini, ada lebih dari 1000 orang pemudi Pattani yang hadir untuk bergabung dalam acara tersebut.
Aminah menyebut bahwa, “Aksi ini sebagai tugas pemuda dan pemudi Melayu Pattani. Kalau bukan anak muda siapa lagi melakukannya dan harus mulai hari ini untuk generasi terakhir mewarisi selamanya," tutur Aminah.
Aksi ini mendapat respons positif dari warganet dan masyarakat Pattani. Viralnya foto-foto tersebut menggambarkan kekuatan dan keharmonisan umat berbangsa Melayu di negara berjuluk “Negeri Gajah Putih” yang tidak pernah dijajah itu.
Inisiatiaf ini mendapat pujian dari berbagai kalangan. Apalagi, orang-orang tua yang pernah menghadapi masa kekejaman yang sangat parah yaitu semasa Perdnma Menteri yang ke 3 Plaek Phibunsongkhram. Di masa ini, eskalasi kebencian dan kekerasan terhadap umat Melayu Islam Patani sangat tinggi.* [Hamsyari/Syaf/voa-islam.com]