KHARTOUM, SUDAN (voa-islam.com) - Dewan militer Sudan yang berkuasa telah mengakui untuk pertama kalinya mengakui telah memerintahkan pembubaran aksi protes Khartoum 3 Juni yang menewaskan 100 orang lebih dan ratusan lainnya terluka.
"Dewan militer memutuskan untuk membubarkan aksi duduk itu dan sebuah rencana telah dibuat ... tetapi kami menyesal bahwa beberapa kesalahan terjadi," kata juru bicara Shamseddine Kabbashi kepada wartawan.
Dia mengatakan militer tidak akan membiarkan kamp protes lebih lanjut didirikan di dekat lokasi angkatan bersenjata, setelah aksi duduk di luar markas tentara di Khartoum pusat dibubarkan.
Kabbashi mengatakan temuan penyelidikan insiden itu akan tersedia pada hari Sabtu.
Ribuan pengunjuk rasa telah melakukan aksi duduk sepanjang waktu di luar kompleks militer sejak 6 April, awalnya meminta bantuan tentara untuk menggulingkan penguasa lama Omar al-Bashir.
Tentara menggulingkan Bashir pada 11 April tetapi sejak itu para jenderal yang berkuasa telah menolak seruan untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil.
Demonstran melanjutkan dengan aksi duduk bahkan ketika mereka mengadakan negosiasi dengan para jenderal mengenai bentuk badan pemerintahan baru.
Pembicaraan itu gagal pada bulan Mei karena pertanyaan apakah badan tersebut harus memiliki kepala sipil atau militer. (st/ptv)