WASHINGTON (voa-islam.com) - Amerika Serikat meningkatkan serangan dunia maya terhadap jaringan listrik Rusia sebagai tanggapan atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu Amerika.
Mengutip pejabat saat ini dan mantan pejabat AS, The New York Times melaporkan pada Sabtu kemarin bahwa Washington menyebarkan kode komputer ke jaringan listrik Rusia bersama dengan langkah-langkah lain.
Langkah ini digambarkan sebagai bagian tindakan rahasia melawan Rusia atas dugaan disinformasi dan upaya peretasan di sekitar pemilihan jangka menengah 2018.
"Ini telah menjadi jauh, jauh lebih agresif selama setahun terakhir," kata seorang pejabat senior intelijen. "Kami melakukan hal-hal pada skala yang tidak pernah kami renungkan beberapa tahun yang lalu."
Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, mengatakan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat sedang berusaha untuk mengatakan kepada Rusia, atau siapa pun yang terlibat dalam operasi cyber terhadap kami, 'Anda akan membayar harganya.'
“Kami pikir tanggapan di dunia maya terhadap campur tangan pemilu adalah prioritas tertinggi tahun lalu, dan itulah yang kami fokuskan. Tapi kami sekarang membuka aperture, memperluas area yang kami siapkan untuk bertindak, ”Bolton memperingatkan. "Kami akan membebankan biaya pada Anda sampai Anda mendapatkan intinya."
Rusia dituduh ikut campur dalam pemilun AS, sebuah klaim yang ditolak oleh Moskow. Setelah Donald Trump terpilih pada tahun 2016, penasihat khusus Robert Mueller mulai menyelidiki hubungan truf dengan Kremlin.
Dalam pernyataan terakhirnya, penasihat khusus itu tidak membebaskan presiden atau menuduhnya, melemparkan bola ke pengadilan Kongres.
Mueller berpendapat bahwa keputusan untuk tidak menuntut Trump dibuat berdasarkan kebijakan lama Departemen Kehakiman untuk tidak mengajukan tuntutan terhadap presiden yang berkuasa.[fq/voa-islam.com]