LONDON (voa-islam.com) - Mohammed Sudan, anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin di London, menggambarkan kematian Mursi sebagai "pembunuhan berencana," karena Mursi dilarang menerima obat atau kunjungan dan hanya ada sedikit informasi tentang kondisi kesehatannya.
"Saya menyampaikan belasungkawa kepada semua ikhwan saya yang berjalan bersama dengannya. Saya menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang Mesir," ungkap Sudan di akun twitternya.
Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwan, mengatakan dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook mereka bahwa kondisi penjara menyebabkan kematian Mursi dan ini berarti "pembunuhan."
"Dia dipenjara di satu kamar tanpa siapa pun. Tidak ada yang bisa menghubunginya, tidak ada yang bisa bertanya tentang dia," kata pemimpin senior Ikhwanul Muslimin, Ashraf Abdel Ghaffar kepada TRT World.[fq/voa-islam.com]