View Full Version
Kamis, 20 Jun 2019

Erdogan Sebut Mursi Dibunuh, Serukan Tindakan Terhadap Pemerintah Mesir

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan penuntutan terhadap pejabat pemerintah Mesir yang "membunuh" presiden pertama negara yang terpilih secara demokratis Muhammad Mursi.

Erdogan mengatakan pada rapat umum pemilihan pada hari Rabu (19/6/2019) bahwa Mursi "tidak mati, ia dibunuh," beberapa hari setelah mantan presiden Mesir itu menderita serangan jantung fatal di pengadilan Kairo.

Erdogan mengatakan dia akan mendorong untuk memastikan pemerintah Mesir Presiden Abdel Fattah el-Sisi dituntut oleh pengadilan internasional atas kematian Mursi.

Dia juga meminta Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengambil tindakan. Kepala negara Turki itu mengatakan dia akan mengangkat masalah ini pada KTT G-20 di Jepang yang akan dimulai bulan ini.

Tak lama setelah kematiannya pada hari Senin, Mursi dimakamkan saat fajar di hadapan beberapa anggota keluarganya dalam pemakaman yang menurut para analis percaya memicu kecurigaan seputar kematiannya.

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pada hari Selasa menyerukan penyelidikan "independen dan menyeluruh" ke dalam masalah ini.

Seruan itu membuat marah Mesir, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri negara Afrika Utara itu, Ahmed Hafez mengecamya "dalam istilah terkuat" pada hari Rabu.

Hafez menggambarkan seruan itu sebagai "upaya yang disengaja untuk mempolitisasi kasus kematian alami."

Rupert Colville, juru bicara OHCHR, mengatakan "Kematian mendadak dalam tahanan harus diikuti oleh penyelidikan yang cepat, tidak memihak, menyeluruh dan transparan yang dilakukan oleh sebuah badan independen untuk mengklarifikasi penyebab kematian."

"Kekhawatiran telah dikemukakan mengenai kondisi penahanan Tuan Mursi, termasuk akses ke perawatan medis yang memadai, serta akses yang memadai ke pengacara dan keluarganya," tambah Colville.

Erdogan, seorang pendukung utama Mursi, telah menolak laporan Kairo bahwa ia meninggal karena sebab alamiah.

Selama ibadah di Istanbul pada hari Selasa, ia mengatakan bahwa kematian mantan presiden Mesir itu tidak "normal."

"Saya tidak percaya bahwa ini adalah kematian normal," kata Erdogan.

Dia juga mengecam pejabat Mesir karena hanya mengundang sejumlah kecil anggota keluarga Mursi ke pemakaman rahasianya.

"Mereka begitu pengecut sehingga mereka bahkan tidak bisa menyerahkan jenazahnya ke keluarganya," kata Erdogan.

Mursi, seorang tokoh senior dalam organisasi Ikhwanul Muslimin Mesir yang sekarang dilarang, terpilih sebagai presiden Mesir setelah revolusi 2011, yang menggulingkan mantan diktator Hosni Mubarak.

Namun, Mursi digulingkan melalui kudeta militer berdarah yang dipimpin oleh kepala pasukan saat itu dan sekarang Presiden Abdel Fattah el-Sisi pada Juli 2013.

Mursi, 67, telah menjalani hukuman penjara atas beberapa tuduhan, termasuk memberikan info intelijen ke Qatar.

Dia menderita kelalaian medis selama dipenjara serta kondisi buruk di penjara. (st/ptv)


latestnews

View Full Version