ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Pihak berwenang Mesir telah memblokir situs TRT Arabi dan Anadolu Agency Turki, Asosiasi Internasional Media dan Komunikasi (IAMCR) yang berbasis di Ankara mengumumkan Kamis (20/6/2019).
"Sebagai bagian dari sensor yang sedang berlangsung di media di Mesir, TRT Arabi dan Anadolu Agency diblokir oleh rezim Mesir," kata IAMCR, mengecam apa yang digambarkan sebagai "upaya kudeta terhadap kebebasan media."
IAMCR menjelaskan bahwa langkah itu dilakukan menyusul liputan situs web tersebut tentang kematian mantan presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas, Muhammad Mursi. Mantan presiden Mesir itu ditahan di sel selama 23 jam sehari sejak penggulingannya pada tahun 2013 dan secara konsisten disangkal mendapatkan perhatian medis untuk penyakit diabetes, ginjal dan hati.
Mursi pingsan selama sesi pengadilan pada hari Senin, dicegah mendapatkan pertolongan pertama hingga 30 menit, kemudian dibawa ke rumah sakit tempat ia dinyatakan meninggal.
Mengekspresikan kegusarannya, IAMCR menambahkan bahwa "praktik-praktik tidak demokratis di Mesir telah melewati garis merah." Grup media itu menyerukan kepada dunia Barat "untuk secara terbuka mengakui keberadaan sensor media di Mesir."
Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Mesir telah memblokir ratusan situs web dan sumber berita dalam apa yang digambarkan oleh kelompok HAM lokal dan internasional sebagai bagian dari "kebijakan yang lebih luas untuk membatasi kebebasan, menekan perbedaan pendapat, dan membatasi akses ke informasi."
Jumlah platform dan situs web yang diblokir di Mesir terus meningkat, dengan lebih dari 500 situs web yang diblokir. Daftar larangan itu mencakup situs web berita, blog, serta penyedia layanan VPN dan proxy yang menawarkan akses tanpa batas dan aman ke internet tanpa takut pengawasan. (st/MeMo)