View Full Version
Senin, 24 Jun 2019

Putra Mursi Ucapkan Terima Kasih atas Dukungan Erdogan

KAIRO (voa-islam.com) - Putra mendiang mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi mengucapkan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas dukungannya setelah kematian ayahnya minggu lalu.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang, terutama Bpk. Erdogan, Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani dan ayahnya [Sheikh Khalifa bin Hamad Al Thani], pemerintah Malaysia dan mantan Presiden Tunisia Moncef Marzouki," kata putra Mursi, Abdullah, mengatakan kepada Televisi Al Jazeera pada hari Ahad kemarin.

Abdullah mengatakan pihak berwenang Mesir tidak mengizinkan keluarganya untuk mengadakan upacara belasungkawa untuk ayahnya namun shalat ghaib digelar di masjid al-Aqsha di Yerusalem.

Jutaan orang di seluruh dunia, katanya, menghadiri shalat ghaib untuk ayahnya.

"Tidak ada peristiwa seperti itu yang pernah disaksikan dalam sejarah. Tidak pernah jutaan orang melakukan shalat ghaib bagi siapa pun," katanya.

Mursi, 67, meninggal Senin lalu setelah jatuh pingsan di dalam sangkar kaca kedap suaranya selama persidangan atas tuduhan "spionase", yang ia bersama dengan berbagai kelompok hak asasi manusia dan pengamat independen mengatakan bermotivasi politik.

Aktivis dan keluarganya telah lama menyatakan bahwa dia tidak menerima perawatan untuk sejumlah masalah kesehatan termasuk diabetes.

Dalam pidato di Istanbul pada hari Rabu, Erdogan mengatakan Mursi tidak mati secara alami, tetapi dibunuh.

Dia bersumpah untuk mengejar keadilan atas kematian Mursi yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan.

"Turki akan melakukan apa pun untuk menuntut [rezim] Mesir di pengadilan internasional," katanya, mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengambil tindakan.

"Kami juga akan mengangkat masalah ini pada pertemuan G20 di Osaka," tambahnya.

Selain Turki dan Palestina, shalat ghaib juga diadakan di Ethiopia, Somalia, Suriah dan wilayah otonom Xinjiang Uighur di Cina.

Seorang anggota terkemuka kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir, Mursi memenangkan pemilihan presiden bebas pertama di negara itu pada 2012.

Namun, setelah hanya satu tahun menjabat, ia digulingkan dan dipenjara dalam kudeta militer berdarah yang dipimpin oleh Abdel Fattah As-Sisi, menteri pertahanan Mesir saat itu dan presiden saat ini.[fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version