View Full Version
Selasa, 25 Jun 2019

Massa Hindu di India Siksa Seorang Muslim Sampai Mati

MUMBAI (voa-islam.com) - Polisi India memburu sekitar selusin orang yang menyiksa seorang lelaki Muslim selama 12 jam dan merekamnya di sebuah video yang telah menjadi viral sejak kematiannya tak lama kemudian.

"Kami telah menangkap terdakwa utama atas pembunuhan itu, tetapi selusin orang dari massa masih dalam pelarian," kata Kartik S., kepala polisi Seraikela, mengatakan kepada AFP, Senin kemarin.

Pria Muslim, Tabrez Ansari, meninggal di rumah sakit pada hari Sabtu, empat hari setelah sekelompok pria mengikatnya ke sebuah tiang dan memukul dan menyiksa dia atas tuduhan bahwa ia melakukan perampokan di negara bagian timur Jharkhand.

Dalam video 10 menit, Ansari juga dipaksa oleh massa untuk berteriak "Jai Shri Ram," sebuah slogan yang banyak digunakan oleh kelompok garis keras Hindu yang berarti "Salam untuk Sri Rama."

Kartik membenarkan bahwa rekaman itu menunjukkan bahwa pria 24 tahun itu dipaksa untuk meneriakkan slogan-slogan Hindu.

Insiden itu adalah kasus terakhir yang diduga sebagai kekerasan agama terhadap Muslim di India.

Human Rights Watch dan kelompok aktivis telah menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya serangan brutal di negara itu oleh "pelindung sapi" terhadap Muslim dan kasta yang lebih rendah karena desas-desus bahwa mereka berdagang atau membunuh sapi untuk dagingnya.

Penjualan daging sapi dilarang di beberapa negara bagian India, dan konsumsinya sekarang diizinkan hanya di delapan dari 29 negara bagian dan wilayah negara itu.

Banyak orang Hindu menganggap sapi itu suci, tetapi minoritas Muslim India terlibat dalam perdagangan sapi untuk disembelih dan dikonsumsi, terutama daging kerbau, serta tujuan produk susu.

Vigilantisme sapi oleh kelompok-kelompok Hindu telah melonjak di India sejak nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi, dari Bharatiya Janata Party, berkuasa pada 2014 bahkan ketika sebagian besar dari 29 negara di negara itu telah melarang pembunuhan sapi untuk daging.[fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version