BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Prancis dan Inggris diduga mengirim lebih banyak pasukan ke Suriah untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pengurangan pasukan AS, The Guardian melaporkan.
Mengutip para pejabat AS, publikasi melaporkan bahwa Prancis dan Inggris akan meningkatkan pasukan mereka di Suriah sebesar 10 hingga 15 persen.
Tindakan yang diduga dilakukan oleh Prancis dan Inggris ini terjadi hanya beberapa hari setelah beberapa negara, termasuk Jerman dan Belanda, menolak permintaan Presiden AS Donald Trump untuk mengirim pasukan darat ke Suriah.
Sementara itu, Kebijakan Luar Negeri melaporkan bahwa peningkatan pasukan Prancis dan Inggris di Suriah adalah kemenangan besar bagi pemerintahan Trump karena mereka berjuang untuk menemukan negara sekutu untuk menerima permintaan mereka untuk pasukan darat.
Baik Prancis dan Inggris sudah memiliki pasukan darat di dalam wilayah Suriah.
Kedua negara Eropa juga berpartisipasi dalam serangan April 2018 terhadap pemerintah Suriah, yang dilakukan sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia di kota Douma. (st/AMN)