View Full Version
Jum'at, 12 Jul 2019

Militer Saudi Ambil Alih Pelabuhan-pelabuhan Yaman Setelah Ditinggal Pasukan UEA

ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Militer Arab Saudi dilaporkan telah bergerak untuk mengamankan dua pelabuhan Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb setelah sekutu utama Uni Emirat Arab (UEA) mengurangi pasukan di Yaman yang dilanda perang.

UEA adalah mitra kunci dalam koalisi militer yang dipimpin Saudi yang melakukan intervensi di Yaman pada 2015 untuk mendukung pemerintah Presiden Abdu Rabbo Mansour Hadi yang diakui secara internasional melawan pemberontak Syi'ah Houtsi yang bersekutu dengan Iran.

Sejak itu, puluhan ribu orang - kebanyakan warga sipil - terbunuh dalam konflik yang digambarkan oleh PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, yang telah membuat negara miskin itu di ambang kelaparan.

Pejabat militer dan pemerintah Yaman mengatakan kepada Reuters bahwa para perwira Saudi telah mengambil komando pangkalan militer di pelabuhan al-Mokha dan al-Khokha.

Pasukan Emirati menggunakan pelabuhan itu untuk memantau garis pantai dan mendukung kampanye militer mereka di Hodeida.

Arab Saudi juga telah mengirim pasukan ke kota pelabuhan selatan Aden dan Pulau Perim, yang terletak di jalur pelayaran Bab al-Mandeb yang strategis.

Amnesty International mengatakan tahun lalu bahwa pelanggaran hak asasi manusia di sejumlah penjara yang dikelola oleh UEA di Yaman dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Selama bertahun-tahun, tetangga Teluk yang kaya minyak itu telah berdiri berdampingan dalam masalah regional. Munculnya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, pewaris takhta, sebagai pemain regional utama semakin memperkuat ikatan tersebut.

Pengumuman UEA untuk menarik pasukan datang di tengah ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan Iran yang melonjak pada Juni ketika Iran menembak jatuh pesawat tak berawak AS di atas perairan Teluk yang strategis setelah serangkaian serangan kapal tanker yang disalahkan Washington pada Iran. (st/TNA)


latestnews

View Full Version