WASHINGTON (voa-islam.com) - Ribuan pengunjuk rasa melakukan unjuk rasa di seluruh Amerika Serikat untuk memprotes kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump dan rencana penangkapan massal terhadap migran tidak berdokumen di seluruh negara.
Ratusan pengunjuk rasa berbaris di Washington dekat Gedung Putih pada hari Jumat kemarin, memprotes kondisi tidak manusiawi di pusat-pusat penahanan migran dan pemisahan keluarga di perbatasan AS-Meksiko.
Orang-orang meneriakkan "Tutup kamp-kamp itu" dan membentangkan spanduk bertuliskan: "Anak-anak tersandera" dan "Immoral," ketika mereka ikut ambil bagian dalam protes dan berjaga-jaga.
"Pemerintahan Trump telah melakukan banyak kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Norma Torres, seorang anggota Kongres dari distrik ke-35 California, yang menghadiri rapat umum tersebut.
"Karena ketika anda melepaskan kemanusiaan dari seorang anak berusia dua tahun, dari seorang anak berusia dua tahun yang bahkan belum pernah dilatih ke toilet, kamu seorang penjahat," katanya.
Para aktivis juga mengadakan acara nyala lilin di New York City, memegang plakat dan lilin ketika mereka menyerukan penutupan kamp-kamp tahanan.
Perlakuan terhadap migran di pusat-pusat penahanan, khususnya migran anak, telah mendapat kecaman dalam beberapa bulan terakhir, dengan laporan-laporan yang muncul tentang kondisi-kondisi yang kotor dan kekejaman dari para staf.
Aktivis Muslim Amerika Linda Sarsour menyebut praktik memenjarakan mereka yang mencari suaka sebagai "perbudakan modern" dan segregasi.
"Itu tidak cukup, tidak cukup untuk mengakhiri perpisahan keluarga. Tidak cukup untuk menyatukan kembali anak-anak dengan orang tua mereka. Tidak cukup bahkan untuk mengatakan untuk menutup kamp. Kita harus menghapuskan sistem yang menindas yang bahkan berpikir mereka dapat menempatkan kamp anak-anak di jam tangan kita, " ujar Sarsour di depan massa.
Unjuk rasa nasional, dijuluki "Lights for Liberty: A Vigil to End Human Concentration Camps," terjadi di ratusan kota AS untuk memprotes kondisi yang tidak aman dan tidak sehat dari pusat-pusat penahanan migran dan penindasan administrasi Trump pada pencari suaka dan pengungsi.
Pada hari Jumat, Trump mengkonfirmasi bahwa otoritas imigrasi Amerika akan melancarkan serangan untuk mengumpulkan ribuan imigran tidak berdokumen dan anggota keluarga mereka di 10 kota di Amerika untuk deportasi.
Trump mengatakan bahwa tindakan keras nasional terhadap imigran yang menghadapi deportasi akan dimulai pada akhir pekan, menambahkan bahwa ia bermaksud untuk mencegah lonjakan migran Amerika Tengah.[fq/voa-islam.com]