KISMAYO, SOMALIA (voa-islam.com) - Korban tewas akibat serangan hotel di Somalia naik menjadi 26 pada hari Sabtu (12/7/2019) dengan korban termasuk warga negara Kenya, Tanzania, Amerika, Inggris, Kanada serta politisi Somalia terkemuka.
Seorang calon presiden untuk pemilihan regional mendatang juga tewas dalam pengepungan di kota Kismayo yang dilakukan oleh Al-Shabaab yang terkait dengan Al-Qaidah, kata Presiden Jubbaland Ahmed Mohamed dalam sebuah pernyataan.
Lebih dari 50 orang juga terluka. Polisi di kota pelabuhan selatan sebelumnya menyatakan 13 orang.
Serangan itu berlangsung lebih dari 14 jam sebelum pasukan menembak mati semua penyerang di dalam kompleks hotel, Kolonel Abdiqadir Nur, seorang perwira polisi setempat, mengatakan kepada The Associated Press.
"Operasi ini selesai. Keempat penyerang itu ditembak mati," kata perwira polisi Mayor Mohamed Abdi kepada kantor berita Reuters melalui telepon dari Kismayo.
Anggota Al-Shabab menyerbu hotel setelah meledakkan bom mobil pada hari Jum'at sementara para tetua dan anggota legislatif setempat bertemu untuk membahas mendekati pemilihan regional.
Menteri perencanaan Jubbaland, Just Aw Hersi, membenarkan kematian beberapa warga Somalia terkemuka.
"Kami amat sedih oleh kematian mendadak yang kejam itu. Tetapi yakinlah, kami juga sangat marah karenanya," tweetnya.
Politisi dan jurnalis termasuk di antara yang tewas.
"Operasi itu berakhir pada jam 7 pagi ... Ini adalah orang-orang terkemuka. Jumlah korban tewas pasti akan meningkat," kata sesepuh lokal Ahmed Abdulle.
Pihak berwenang mengatakan seorang pembom jibaku menabrakkankendaraan yang penuh dengan bahan peledak ke hotel populer di Madina, yang diikuti oleh baku tembak.
Pejabat Keamanan Abdiweli Mohamed mengatakan para penyerang bersenjata berat memaksa masuk ke dalam hotel, menembak ketika mereka pergi.
"Beberapa pria bersenjata masuk dan mulai menembak tetapi pasukan keamanan merespons dengan cepat dan terlibat dalam baku tembak dengan para penyerang di dalam gedung," klaimnya.
Al-Shabaab, yang berusaha untuk menjatuhkan pemerintah Somalia, mengatakan mereka melakukan serangan jibaku.
"Pertama, kami menargetkan [hotel] dengan bom mobil jibaku dan kemudian [pejuang] mujahidin bersenjata menyerbu hotel," kata Abdiazis Abu Musab, juru bicara operasi militer al-Shabab.
"Ada banyak mayat di dalam hotel, termasuk orang kulit putih yang sudah mati."
Al-Shabaab diusir dari ibukota, Mogadishu, pada tahun 2011 dan sejak itu telah dieliminasi dari sebagian besar benteng lainnya. Pada 2012, kelompok itu diusir dari Kismayo, yang pelabuhannya telah menjadi sumber pendapatan utama bagi grup tersebut.
Di luar Kismayo, Al-Shabaab masih mengendalikan bagian-bagian Jubbaland, sebuah wilayah di Somalia selatan.
Kelompok bersenjata itu tetap menjadi ancaman keamanan utama dengan para pejuangnya yang kerap melakukan pemboman di Somalia dan tetangganya Kenya, yang pasukannya merupakan bagian dari pasukan penjaga perdamaian yang diamanatkan oleh Uni Afrika yang membantu mempertahankan pemerintah Somalia. (st/Aje)