View Full Version
Senin, 15 Jul 2019

Jihad Islam Kecam Libanon Karena Targetkan Buruh Palestina

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam hari Ahad (14/7/2019) mengkritik Menteri Tenaga Kerja Libanon Kameel Abu-Sulieman setelah keputusannya untuk memperketat pembatasan yang dikenakan pada pekerja asing, termasuk pengungsi Palestina, surat kabar Jordan Assabeel melaporkan.

"Keputusan menteri Libanon merupakan pengepungan terhadap orang Palestina di Libanon," kata pernyataan itu: "Apakah keputusan ini terkait dengan kesepakatan Trump?" Tanya gerakan itu.

"Pada saat pemerintah AS bekerja untuk mengakhiri masalah Palestina dengan memperketat tindakan terhadap mereka dan menghentikan dukungan bagi UNRWA untuk mendorong para pengungsi untuk menerima kesepakatan abad ini."

Ia menambahkan: "Kami menekankan bahwa menargetkan buruh Palestina pada saat ini hanya melayani proyek-proyek pemerintah AS."

Jihad Islam membantah klaim bahwa para pengungsi Palestina mengirim uang tunai Libanon ke luar negeri, menekankan bahwa para pendukung kampanye anti-pengungsi memberikan informasi palsu.

"Kami menolak untuk membiarkan orang-orang di Libanon digunakan dalam perbedaan dan perselisihan politik internal dan kami menekankan bahwa orang-orang kami di kamp-kamp pengungsi netral dan menjauhkan diri dari ketegangan dan perbedaan internal," kata pernyataan itu.

Sulieman telah meluncurkan kampanye melawan pekerja asing ilegal di seluruh Libanon, termasuk menutup toko yang mempekerjakan pekerja asing secara ilegal.

Para pengungsi Palestina dianggap sebagai pekerja asing yang membutuhkan izin untuk mempraktikkan profesi apa pun. (st/MeMo)


latestnews

View Full Version