ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki pada hari Kamis (18/7/2019) memperbarui kampanye udara di Kurdistan Irak, menyerang target-target PKK di wilayah pegunungan utara sebagai pembalasan terhadap pembunuhan seorang diplomat Turki di wilayah tersebut.
Wakil konsul Turki untuk Pemerintah Daerah Kurdi otonom Irak (KRG) ditembak mati pada hari Rabu oleh orang-orang bersenjata di ibukota setempat, Irbil.
Tidak ada klaim tanggung jawab atas serangan itu, yang menewaskan dua orang lainnya, tetapi media regional telah menunjuk peran Partai Pekerja Kurdistan (PKK), milisi Komunis Kurdi yang oleh Ankara dianggap sebagai organisasi teroris.
PKK didirikan di Turki, di mana kelompok itu tetap aktif sejak melancarkan pemberontakan berdarah terhadap negara itu pada 1980-an, tetapi bermarkas di pegunungan Qandil Kurdistan Irak, di mana pangkalan mereka dan gerilyawannya sering menjadi sasaran pemboman udara Turki.
Ankara dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan operasinya terhadap sasaran PKK di Kurdistan Irak sebagai bagian dari Operasi Cakar, tetapi Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengatakan bahwa serangan yang diarahkan terhadap kelompok itu pada Kamis terkait dengan serangan hari Rabu.
"Menyusul serangan jahat di Erbil, kami telah meluncurkan operasi udara paling komprehensif di Qandil dan memberikan pukulan berat pada organisasi teror [PKK]," kata Akar dalam sebuah pernyataan menurut AFP.
Target-target termasuk posisi senjata, tempat berlindung dan gua dihancurkan, menteri menambahkan.
"Pertarungan kita melawan teror akan berlanjut dengan meningkatnya tekad sampai teroris terakhir dinetralkan dan darah para martir kita akan dibalaskan," tambahnya.
Seorang juru bicara cabang bersenjata PKK pada hari Rabu tidak mau mengakui kelompok itu terlibat dalam penembakan, yang terjadi di sebuah restoran kelas atas Turki di Erbil.
KRG pada hari Kamis mengidentifikasi satu dari tiga pria bersenjata yang terlibat dalam serangan itu sebagai Mazlum Dag, seorang warga negara Turki dari Diyarbakir, sebuah kota mayoritas Kurdi di tenggara Turki.
Tak satu pun dari tersangka telah ditangkap dan pencarian polisi berlanjut, dengan KRG meminta penduduk setempat untuk "membantu menyerahkan" Dag, menurut kantor berita negara Turki Anadolu.
Partai Demokrat Kurdistan (KDP), yang sekarang memimpin KRG, mempertahankan hubungan politik dan perdagangan yang erat dengan Turki. (st/TNA)