DI KHAN, PAKISTAN (voa-islam.com) - Setidaknya sembilan orang, termasuk enam polisi, tewas dan puluhan lainnya cedera pada hari Ahad (21/7/2019) ketika para pejuang anggota Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) melancarkan dua serangan terpisah di distrik Khera Khayber Pakhtunkhwa (KP) Dera Ismail Khan, yang menargetkan pasukan polisi.
Menurut rincian, empat pria bersenjata tak dikenal yang mengendarai sepeda motor menembaki polisi di pos pemeriksaan Kotla Saidan di daerah perumahan pada Ahad pagi, menewaskan dua polisi, yang diidentifikasi sebagai Polisi Jahangir dan Polisi Inam.
Insiden itu segera diikuti oleh ledakan bom jibaku di luar rumah sakit, di mana para polisi yang terluka dipindahkan untuk perawatan.
Pembom menyerang di pintu masuk rumah sakit, membunuh empat polisi dan tiga warga sipil lainnya.
Semua yang terluka kemudian dipindahkan ke rumah sakit militer.
Berbicara kepada outlet berita lokal, seorang ahli forensik mengklaim bahwa penyerang itu konon adalah seorang wanita yang mengeluarkan 7 kilogram bahan peledak yang dikemas dengan paku dan bantalan bola.
Petugas Kepolisian Distrik Salim Riaz mengatakan kepada AFP bahwa ledakan itu adalah pemboman jibaku yang dilakukan oleh seorang wanita. "Pembom wanita itu, yang berusia sekitar 28 tahun, datang dengan berjalan kaki dan meledakkan dirinya sendiri," katanya.
Pejabat polisi setempat lainnya, Malik Habib, juga mengatakan bahwa petugas telah menemukan kepala pembom yang termutilasi.
Lebih lanjut, Salim Riaz mengatakan bahwa sekitar 30 lainnya juga terluka dalam dua serangan itu dan menambahkan bahwa serangan itu tampaknya sudah direncanakan.
Sementara polisi dan lembaga penegak hukum lainnya telah menutup daerah itu dan regu penjinak bom mencari di daerah itu, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat dalam beberapa jam ke depan.
TTP menyatakan tanggung jawab
Tanggung jawab atas serangan tersebut telah diklaim oleh juru bicara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) Muhammad Khurasani dalam sebuah pernyataan kepada media lokal.
Khurasani mengatakan serangan itu dilakukan untuk membalas pembunuhan dua komandan Taliban oleh Departemen Anti Terorisme (CTD) di DI Khan pada 23 Juni.
Dia, bagaimanapun, membantah bahwa pembom jibaku yang ditugaskan untuk serangan tersebut adalah seorang wanita. (st/PT)