AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - "Mimpi buruk di Idlib semakin memburuk," kata Mark Cutts, Wakil Koordinator Kemanusiaan Regional untuk Krisis Suriah, setelah serangan udara Rusia di kota Maarat al-Numaan menewaskan 39 warga sipil pada hari Senin.
Pernyataan itu menambahkan bahwa serangan udara menyebabkan cedera serius pada lebih dari 100 wanita, anak-anak dan pria, dalam banyak kasus. Cutts mengatakan: "Kami telah melihat salah satu serangan paling mematikan di wilayah sipil sejak pecahnya bentrokan sekitar tiga bulan lalu."
Pernyataan itu menjelaskan bahwa beberapa mayat tercabik-cabik atau terbakar hingga mengidentifikasi mereka menjadi tugas yang mustahil. Ada juga banyak korban di antara perempuan dan anak-anak, dan beberapa dari mereka menderita luka paling mengerikan.
Pernyataan itu juga mencatat bahwa pekerja kemanusiaan yang berdedikasi dan berani melakukan yang terbaik untuk membantu, dengan dukungan dari PBB. Meskipun demikian, dalam lingkungan seperti itu, tidak ada yang aman.
Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengindikasikan bahwa Senin tidak diragukan lagi merupakan salah satu hari paling berdarah sejak akhir April, karena menandai peningkatan dramatis dari konflik yang semakin memburuk di barat laut Suriah.
OCHA menunjukkan bahwa semua ini adalah bagian dari gelombang serangan baru yang menargetkan infrastruktur vital sipil di barat laut Suriah dalam beberapa bulan terakhir, termasuk fasilitas kesehatan, sekolah, penampungan air minum dan toko roti. Disebutkan bahwa PBB telah mendokumentasikan lebih dari 400 kasus kematian warga sipil.
Cutts menekankan bahwa tidak ada yang bisa membenarkan serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, dan menyerukan penghentian segera pelanggaran tersebut.
Tim Koordinator Respons menyampaikan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (24/7/2019) bahwa 210 orang tewas dan terluka di provinsi utara Idlib dan Aleppo, dan pusat Hama setelah serangan udara yang dilakukan oleh Rusia dan rezim Suriah pada hari Senin.
Pernyataan itu juga mengungkapkan bahwa 53 warga sipil, termasuk sembilan anak-anak, di Idlib dan tujuh warga sipil, termasuk dua anak-anak, di Hama serta empat warga sipil di Aleppo, termasuk dua anak-anak, tewas, di samping 146 orang yang terluka.
Pernyataan itu mengatakan bahwa pesawat militer Rusia dan rezim menargetkan 14 pusat vital di provinsi, termasuk dua pasar, empat rumah sakit, dan empat sekolah, menurut The New Arab. (st/MeMo)