NEW YORK (voa-islam.com) - Seorang juru bicara badan pengungsi PBB mengatakan hingga 150 pengungsi yang berusaha mencapai Eropa dari Libya diyakini telah tewas setelah kapal mereka terbalik di Laut Mediterania.
Charlie Yaxley, juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), mengatakan pada hari Kamis kemarin bahwa 150 korban selamat lainnya dijemput oleh nelayan setempat dan kemudian kembali ke pantai oleh penjaga pantai Libya.
Tidak jelas apakah para pengungsi itu menggunakan satu atau dua kapal yang meninggalkan kota Al-Khoms di Libya, sekitar 120 km (74,5 mil) di timur Tripoli.
Jika dikonfirmasi, jumlah kematian akan menjadi yang tertinggi untuk kapal karam di Mediterania tahun ini.
Ribuan pengungsi berupaya menyeberangi Mediterania ke Eropa setiap tahunnya, dan Libya adalah titik keberangkatan utama. Mayoritas pengungsi dari Afrika mengambil rute laut dari Libya ke Italia untuk mencapai Eropa, sementara yang lain berangkat dari Maroko ke Spanyol.
Sebagian besar pengungsi dikemas ke dalam perahu karet tipis yang sering rusak atau tenggelam. Angka UNHCR menunjukkan sekitar 164 orang tewas dalam rute antara Libya dan Eropa dalam empat bulan pertama 2019.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan pada bulan Mei bahwa 443 orang dilaporkan meninggal di perlintasan Mediterania yang berbahaya pada tahun ini, dibandingkan dengan 620 kematian untuk periode yang sama pada tahun 2018.[fq/voa-islam.com]