KHARTOUM (voa-islam.com) - Para demonstran Sudan berbondong-bondong turun ke jalan-jalan di ibukota Khartoum untuk memprotes temuan investigasi resmi yang menyebutkan jumlah korban tewas akibat serangan bulan Juni tidak lebih dari 87 orang.
Para demonstran dan penentang penguasa militer Sudan pada hari Sabtu kemarin menolak angka itu dan menyebutnya terlalu rendah, mereka juga menuntut penyelidikan independen.
Saksi mata mengatakan para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang komite investigasi dan membakar ban ketika mereka melampiaskan kemarahan pada temuan tersebut.
Ismail al-Taj, salah satu pemimpin demonstran, mengatakan temuan penyelidikan terhadap serangan mematikan itu keluar sebagai kejutan bagi jalan Sudan dan komunitas regional serta internasional.
Sebagai bagian dari tindakan keras yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata dalam seragam militer menggerebek tempat aksi duduk selama berminggu-minggu di luar markas tentara Sudan di Khartoum pada 3 Juni lalu, telah menyebabkan ratusan orang tewas atau terluka.
Hasil penyelidikan bersama oleh jaksa penuntut dan dewan militer yang berkuasa terkait serangan itu membuat jumlah kematian 87 orang, sebuah angka yang lebih tinggi dari perkiraan Departemen Kesehatan Sudan sebelumnya yaitu 61 orang.
Sementara itu petugas medis oposisi mengatakan 127 orang tewas dan 400 orang terluka ketika pasukan keamanan menembakkan amunisi langsung kepada para pengunjuk rasa, yang menuntut agar militer menyerahkan kekuasaan.[fq/voa-islam.com]