NEW YORK (voa-islam.com) - Pembicaraan langsung antara Taliban dan tim perunding Afghanistan yang akan mencakup pejabat tinggi pemerintah akan dilakukan setelah Amerika Serikat menyelesaikan "perjanjian" dengan kelompok itu, menurut utusan khusus AS untuk Afghanistan.
Komentar Zalmay Khalilzad pada hari Ahad ini datang setelah Abdul Salam Rahimi, menteri negara Afghanistan untuk urusan perdamaian, mengatakan bahwa delegasi pemerintah beranggotakan 15 orang akan bertemu dengan Taliban dalam dua minggu ke depan di Eropa, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Kami sedang mempersiapkan pembicaraan langsung. Kami bekerja dengan semua pihak dan berharap bahwa dalam dua minggu ke depan pertemuan pertama akan berlangsung di sebuah negara Eropa," kata Rahimi dalam pesan video yang diterbitkan pada hari Sabtu.
Khalilzad, yang saat ini mengunjungi ibukota Afghanistan, Kabul, mengatakan kemudian di Twitter bahwa pembicaraan intra-Afghanistan akan mencakup Taliban dan tim negosiasi nasional yang inklusif dan efektif yang terdiri dari pejabat pemerintah senior, perwakilan partai politik utama, masyarakat sipil dan perempuan.
"Pembicaraan Intra-Afghanistan akan dimulai hanya setelah penarikan pasukan asing diumumkan," kata Suhail Shaheen, juru bicara kantor politik Taliban di Qatar.
Taliban telah mengadakan pembicaraan damai dengan AS selama hampir setahun, tetapi menolak untuk bertemu dengan pemerintah, melihatnya sebagai boneka AS.
Putaran kedelapan pembicaraan AS-Taliban akan berlangsung minggu depan di ibukota Qatar, Doha, yang bertujuan untuk mengakhiri keterlibatan militer AS selama hampir 18 tahun di Afghanistan.[fq/voa-islam.com]