TRIPOLI (voa-islam.com) - Serangan udara oleh pasukan yang setia pada komandan militer Khalifa Haftar di dekat ibukota Libya menewaskan lima dokter, kata Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB, Ahad kemarin.
"Rumah sakit lapangan yang terletak di jalan bandara [Tripoli selatan] dilanda serangan udara," kata juru bicara kementerian kesehatan, Lamine al-Hashemi.
"Lima dokter tewas dan tujuh orang lainnya, termasuk tim penyelamat, terluka dalam serangan hari Sabtu yang menurut al-Hashemi dilakukan oleh pesawat perang Haftar.
Jenderal itu, yang berasal dari Tentara Nasional Libya-nya (LNA) yang menikmati dukungan Perancis, Uni Emirat Arab, Mesir dan Rusia, melancarkan serangan pada awal April untuk merebut kendali Tripoli.
Pasukan Pro-GNA melewati serangan awal dan sejak itu pertempuran menemui jalan buntu di pinggiran ibukota, dengan kedua belah pihak melakukan serangan udara dalam beberapa hari terakhir.
Tidak ada konfirmasi atau penolakan tanggung jawab langsung dari pasukan Haftar.
"Sejak awal kampanye Haftar pada bulan April, fasilitas medis, termasuk rumah sakit lapangan dan ambulan, telah rentan menjadi sasaran serangan," kata Mahmoud Abdelwahed dari Al Jazeera, melaporkan dari lokasi ledakan di dekat Tripoli.
"Para pekerja medis menunjukkan kepada kami sisa-sisa roket berpemandu yang menghantam fasilitas itu. Mereka mengatakan bahwa itu kemungkinan besar diluncurkan dari sebuah drone. Kami memahami bahwa drone Emirati telah mendukung pasukan Haftar sejak awal pertempuran."
Serangan hari Sabtu adalah yang ketiga untuk menargetkan rumah sakit di selatan Tripoli.[fq/voa-islam.com]